Jakarta – Gelombang penolakan keberadaan ormas Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) terus bergulir dan tidak terbendung dengan derasnya beberapa wilayah di Indonesia bahkan terang-terang menolak keberadaan HTI yang dianggap memecah keutuhan NKRI.
Alhasil pemerintah melalui Menkopolhukam Wiranto pun mengamini akan membubarkan ormas HTI lewat jalur pengadilan. HTI dianggap bertentangan dengan ideologi negara, Pancasila.
Kali ini ratusan massa tergabung dalam Gerakan Mahasiswa (Gema) Indonesia melakukan unjuk rasa menyerukan menolak seluruh kegiatan dan menuntut pembubaran HTI yang menyebarkan propaganda khilafah dengan maksud mengubah Pancasila sebagai asas ideologi dan asas tunggal kehidupan bernegara.
“Mari dukung pemerintah dan bubarkan HTI. Tolak HTI di bumi Indonesia, Pancasila yes khilafah no !!,” tegas Koordinator aksi Yusuf Aryadi, saat berorasi di Menkopolhukam, Kamis (6/7).
Lebih lanjut, Yusuf menegaskan pihaknya siap mendukung pemerintah dengan menegakkan Perppu bubarkan HTI. Pemerintah jangan goyah atas pengeluaran PERPPU keterkaitan pembubaran ormas HTI, sudah jelas keterkaitan faham yang ada pada tubuh organisasi HTI yang melarang adanya dasar negara yaitu pancasila.
“Sekali lagi pemerintah jangan ragu untuk penerbitan peraturan pemerintah pengganti undang-undang, kami akan selalu kawal PERPPU tersebut,” terang dia.
Dia mengingatkan bahwa para ulama yang ikut mendirikan dan membangun Indonesia menyatakan, negara Pancasila merupakan pilihan final dan tidak bertentangan dengan syariah sehingga harus diterima sebagai mietsaaqon ghaliedzaa atau kesepakatan luhur bangsa, kalangan kaum Muslimin sendiri implementasi sistem pemerintahan itu berbeda-beda sudahlah menjadi bukti nyata bahwa di dalam Islam tidak ada ajaran baku tentang khilafah.
“Istilah fikihnya, sudah ada ijma’ sukuti (persetujuan tanpa diumumkan) di kalangan para ulama bahwa sistem pemerintahan itu bisa dibuat sendiri-sendiri asal sesuai dengan maksud syar’i,” jelasnya.
Dia melanjutkan wacana pemberlakuan negara islam kini menjadi isu yang banyak diperdebatkan dan dikaji oleh masyarakat Indonesia. Berbicara gagasan khilafah, maka pikiran akan tertuju kepada kelompok Hizbut Tahrir Indonesia, yang selama ini selalu mem-booming-kan khilafah islamiyah, tetapi fenomena akhir-akhir ini, gagasan itu muncul dengan wajah ganas, ekstrem dan radikalisme, yang dibawa kelompok ISIS.
“Langkah pemerintah sudah tepat membubarkan HTI karena tidak meyakinkan Pancasila dan UUD 1945 sebagai falsafah atau dasar bangsa dan negara Indonesia. Jelas setiap pernyataan dari anggota organisasi HTI hampir tidak ingin pancasila sebagai acuan falsafah negara,” tandasnya.