Jakarta – Komite Aksi Mahasiswa Pemuda Untuk Reformasi dan Demokrasi (Kamerad) mendesak agar Kapolri Jenderal Tito Karnavian mencopot jabatan Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel.
Pasalnya, saat kedatangan Imam besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab di Medan yang sedianya akan menghadiri tabligh akbar disambut oleh Kapolda.
“Kami minta agar Kapolri mencopot jabatan Kapolda Sumut. Habib Rizieq bukan pejabat negara buat apa menyambutnya dengan istimewa,” kata Ketua Presidium Kamerad Haris Pertama hari ini.
Lebih lanjut, Haris mengingatkan agar Kepolisian bertindak netral dalam menyikapi fenomena yang dinilai kontroversial atas kedatangan Imam Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) tersebut. Sehingga Haris mengkritik keras tindakan yang dilakukan oleh Kapolda Sumut tersebut.
“Kapolda Sumut harus nya netral tanpa menyambutnya dengan istimewa. Hal ini justru berpotensi merusak kerukunan umat beragama bahkan perpecahan,” ucap dia.
Masih kata Haris, penyambutan tersebut tak perlu dan tak sepantasnya dilakukan kepada pihak yang sedang menjadi sorotan publik belakangan ini. Jangan sampai aparat beri ruang untuk kelompok radikal intoleran.
“Jangan seperti Kapolda Sumut, menyambut tokoh yang belakangan ini kerap kali mengatakan statemen yang cenderung intoleran” sebut dia.
Lebih jauh, Haris menyarankan kepada Kapolri untuk dapat menindak tegas atau bahkan mengganti Kapolda Sumut tersebut. Ia menyayangkan adanya aparat yang masih memberikan panggung dan ruang lebih bagi ormas ormas yang cenderung radikal.
“Gantilah Kapolda sumut oleh Kapolri kalau perlu” tukasnya.