Jakarta – Pengurus Besar Inisiator Perjuangan Ide Rakyat (PB INSPIRA) menyambut positif program Polisi Peduli Pengangguran (Poliran) yang diinisiasi oleh Kapolda Banten Irjen Pol Suyudi Ario Seto untuk mencetak generasi petani milenial. Ketua Umum PB INSPIRA, Rizqi Fathul Hakim, menilai langkah Kapolda Banten ini sebagai upaya penting dalam mendukung program Asta Cita yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
“Program Poliran yang dicetuskan oleh Kapolda Irjen Pol Suyudi adalah bentuk nyata kepedulian aparat keamanan terhadap masa depan generasi muda kita,” unkap Rizqi Fathul Hakim. Menurutnya, langkah ini selaras dengan arahan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, yang meminta agar pimpinan Polri mendukung sektor-sektor yang mampu membuka peluang ekonomi bagi masyarakat, termasuk sektor pertanian.
Dalam sosialisasi program Poliran yang berlangsung di Desa Tambakbaya, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak, Rabu (30/10/2024), Kapolda Banten Irjen Pol Suyudi Ario Seto menekankan pentingnya peran generasi muda di sektor pertanian. Ia menyatakan bahwa sektor ini sering kali kurang diminati anak-anak muda yang lebih tertarik pada sektor digital dan industrial. “Berdasarkan survei, pertanian dianggap sektor yang tersisihkan oleh generasi muda. Kami ingin mengubah perspektif ini,” ujar Irjen Suyudi.
Program Poliran yang diinisiasi Kapolda Banten bertujuan untuk menggerakkan ekonomi lokal melalui pencetakan petani milenial. Melalui program ini, Irjen Pol Suyudi Ario Seto merekrut, melatih, dan menyalurkan mereka yang belum memiliki pekerjaan tetap. Program ini bekerja sama dengan pemerintah daerah dan melibatkan berbagai pihak terkait. “Ini bukan hanya program kepolisian, tetapi juga kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan di daerah,” tambah Irjen Suyudi.
Rizqi Fathul Hakim menilai bahwa dorongan kepada kaum muda untuk masuk sektor pertanian bukan hanya bermanfaat secara ekonomi tetapi juga membangun ketahanan pangan nasional. “Generasi muda perlu diarahkan pada sektor-sektor seperti pertanian yang sebenarnya punya potensi besar. Program Poliran adalah terobosan yang patut didukung oleh seluruh elemen masyarakat,” ucap Rizqi.
Lebih lanjut, Kapolda Banten mengungkapkan bahwa dari 13 juta penduduk di Banten, 400 ribu di antaranya atau sekitar 7 persen masih menganggur. Melalui Poliran, diharapkan pengangguran dapat ditekan dengan memberikan pelatihan di sektor-sektor potensial seperti industri, ketahanan pangan, dan pengolahan sampah. Irjen Suyudi juga memberikan bantuan alat, pupuk, dan bibit kepada para petani di kelompok tani Sukabungah, bekerja sama dengan pemerintah Provinsi Banten dan Kabupaten Lebak.
“Harapan kami adalah mencetak generasi petani milenial yang produktif dan memiliki semangat tinggi untuk membangun sektor pertanian,” ujar Suyudi. Ia berharap, melalui program ini, kaum muda dapat melihat sektor pertanian sebagai pilihan yang ekonomis dan berpotensi besar untuk masa depan.
Rizqi Fathul Hakim menegaskan dukungan penuh dari PB INSPIRA atas upaya Kapolda Banten. Menurutnya, program Poliran mampu menjadi solusi bagi persoalan pengangguran di Banten, sambil membawa perubahan pada pandangan generasi muda terhadap sektor pertanian. “Kami PB INSPIRA melihat program ini sebagai langkah nyata untuk menciptakan lapangan kerja, terutama di bidang pertanian yang jarang dilirik,” ujar Rizqi Fathul Hakim.
Irjen Pol Suyudi juga menekankan bahwa Poliran bukan hanya sebuah program, tetapi upaya berkelanjutan dalam rangka mendukung visi pembangunan ekonomi daerah. “Kita ingin membangkitkan lagi semangat anak-anak muda untuk terjun ke pertanian, yang dari sisi ekonomi tidak kalah besar,” tegasnya.
PB INSPIRA menyatakan komitmennya untuk mendukung implementasi program Poliran di daerah lain. “Kami optimis Poliran akan membawa dampak positif bagi masyarakat. Dengan hadirnya petani milenial, ketahanan pangan daerah akan semakin kuat,” tutup Rizqi Fathul Hakim, penuh harapan atas masa depan sektor pertanian di tangan generasi muda.