Jakarta – Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK) Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid mengimbau kepada masyarakat Indonesia untuk tidak mudah terprovokasi oleh gerakan apa pun yang bertujuan untuk menunggangi kasus konflik di Rempang Galang.
Hal ini disampaikan sebab dirinya mencium aroba adu domba dan pemanfaatan situasi konflik oleh sejumlah kalangan yang disinyalir menjadikannya sebagai amunisi untuk menyerang dan mendiskreditkan pemerintah dan aparat Kepolisian.
“Saya berharap masyarakat jaga kondusifitas, tidak mudah diprovokasi. Karena ada gerakan seperti Said Didu dan konco-konconya mulai menunggangi konflik di sana untuk komoditas politik pribadi dan kelompoknya,” kata Habib Syakur saat dihubungi wartawan, Jumat (20/12).
Ia mengatakan bahwa konflik yang terjadi di Rempang saat ini pun sudah ditangani oleh pihak kepolisian. Olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan proses forensi pun sudah dilaksanakan oleh Polresta Barelang.
Sehingga ia menilai kasus kriminalitas penyerangan sejumlah warga di kawasan posko Sembulang akan diproses secara transparan oleh pihak berwajib.
“Polisi sudah olah TKP kan, sudah bergerak mereka. Saya kira semua pihak mari dukung Polri menuntaskan kasus ini, sembari kita menjaga situasi kamtibmas tetap terjaga,” ujarnya.
Habib Syakur juga menyarankan agar Said Didu cs tidak memperkeruh suasana sehingga memicu sejumlah buzzer melakukan disiinformasi dan hoaks terhadap kasus tersebut.
“Saya kalian tak memperkeruh suasana. Polri sudah turun tangan, TNI juga ikut membantu. Berikan ruang aparat kita bekerja menuntaskannya, jangan malah direcoki dengan isu-isu yang tidak baik. Jadilah contoh yang baik buat masyarakat kita, jangan jadi provokator,” pungkasnya.
Situasi di kawasan Rempang Galang dilaporkan semakin kondusif setelah terjadinya insiden penyerangan terhadap warga yang menolak proyek Proyek Strategis Nasional (PSN) Rempang Eco City, beberapa hari yang lalu.
Keadaan ini terpantau stabil berkat pengamanan yang dilakukan oleh tim gabungan dari Polri dan TNI yang masih bersiaga di lokasi konflik. Kehadiran aparat keamanan diharapkan dapat mencegah potensi gesekan lanjutan di wilayah tersebut.
Ketua RT 02 Seibuluh, Sumarno, mengonfirmasi bahwa tidak ada pergerakan atau aktivitas mencolok dari pihak-pihak yang terlibat konflik setelah insiden tersebut. Menurutnya, Polri dan TNI telah menangani situasi dengan baik, sehingga warga merasa lebih tenang.
“Tidak ada aktivitas mencurigakan. Semua sudah terkendali, dan kami berharap suasana tetap aman,” ujarnya.
Sementara itu, Polresta Barelang telah merespons laporan dari warga yang menjadi korban luka akibat penyerangan tersebut. Proses hukum sedang berjalan, dan pihak kepolisian berjanji akan menindaklanjuti kasus ini sesuai prosedur hukum yang berlaku. Proses olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) juga telah dilakukan untuk mengumpulkan bukti-bukti yang diperlukan.
Kapolsek Galang, Iptu Alex Yasral, memastikan bahwa situasi di wilayah Galang pada umumnya aman dan terkendali. Ia mengimbau semua pihak, baik masyarakat maupun pihak PT Mega Elok Graha (MEG), untuk menahan diri dan tidak melakukan tindakan provokatif.
“Kami mengimbau masyarakat agar mempercayakan proses hukum kepada kepolisian. Kami berkomitmen untuk mengungkap kasus ini secara terang benderang,” tegas Iptu Alex Yasral.