banner 728x250

Benarkah Allah Berjanji Khilafah Tahririyah Akan Tegak?

  • Bagikan
banner 468x60

Oleh: Ayik Heriansyah
Pengurus Lembaga Dakwah PWNU Jabar

Khilafah yang diinginkan oleh Hizbut Tahrir (HT) sudah definitif. Definitif maksudnya sudah pasti, final dan lengkap. Bukan tentatif, sehingga sudah tertutup peluang untuk mendiskusikannya lagi.

banner 336x280

Ada 3 hal yang sudah didefinitifkan oleh HT yakni:
1. Khalifah harus dari kader terbaik HT yaitu Amir HT. Dijelaskan oleh Hafidz Abdurrahman (Ketum HTI 2004 – 2010 / Mas’ul Lajnah Tsaqafiyah 2010 – 2012) dalam tulisannya yang berjudul “Ketika Khilafah Tegak, Siapa Khalifahnya?” yang dimuat di Majalah Al-Wa’ie edisi Juni/Juli 2012 rubrik Soal Jawab dan di website resmi HTI hizbut-tahrir.or.id/2012/06/03/saat-khilafah-berdiri-siapa-kholifahnya/.
2. Penyerahan kekuasaan kepada Amir HT dilakukan melalui jalan thalabun nushrah yang kemudian menuntut umat atau perwakilan dari umat agar membai’atnya menjadi khalifah.
3. UUD negara Khilafah (Dustur Khilafah) diambil dari UUD yang disusun oleh HT. Dijelaskan dalam kitab Muqaddimah Dustur dan nasyrah Qassam.

Oleh karena itu khilafah yang diperjuangkan HT bersifat khusus dan unik dari semua segi. Tidak tepat lagi bila disebut khilafah saja secara umum. Harus ditambah satu kata untuk menunjukkan kekhususannya dan keunikannya menjadi Khilafah Tahririyah.

Berdasarkan realitas itulah perjuangan HT dinilai, dihukumi dan disikapi. Sesuai dengan hadis Nabi saw
إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ
Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya. (HR. Bukhari, Muslim, dan empat imam Ahli Hadits).

Dan kaidah fiqih
الأمور بمقاصدها
Setiap urusan tergantung tujuannya.

Dalam hal ini niat dan tujuan HT adalah ingin mendirikan Khilafah Tahririyah. Bukan khilafah-khilafah yang lain.

Apakah janji Allah Swt dalam QS. An-Nur: 55 tertuju kepada HT?

QS. An-Nur: 55 berbunyi

وَعَدَ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِى الْاَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْۖ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِيْنَهُمُ الَّذِى ارْتَضٰى لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِّنْۢ بَعْدِ خَوْفِهِمْ اَمْنًاۗ يَعْبُدُوْنَنِيْ لَا يُشْرِكُوْنَ بِيْ شَيْـًٔاۗ وَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْفٰسِقُوْنَ

“Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan yang mengerjakan kebajikan bahwa Dia sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa; Dia sungguh akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah Dia ridai; dan Dia sungguh akan mengubah (keadaan) mereka setelah berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka menyembah-Ku dengan tidak mempersekutukan-Ku dengan sesuatu apa pun. Siapa yang kufur setelah (janji) tersebut, mereka itulah orang-orang fasik”.

Ayat ini tidak menyebut kata-kata khas HT seperti Amir Hizb, dustur khilafah, mabda’, syabab hizb dan thalabun nushrah.

HT meyakini Islam sebagai mabda’ (ideologi). Sedangkan pada ayat di atas menyebutkan kata “diinahum” (agama mereka) bukan “mabda’ahum” (ideologi mereka). Hal ini menegaskan bahwa janji Allah Swt memberi kekuasaan yang meneguhkan ad-din (agama) kaum muslimin secara umum, bukan untuk meneguhkan mabda’ (ideologi) HT secara khusus.

Walhasil dapat disimpulkan bahwa, QS. An-Nur: 55 tidak ada sangkut pautnya dengan khilafah yang sedang diperjuangkan oleh HT. Ayat ini bukan janji Allah Swt suatu saat Amir HT akan menjadi Khalifah, Dustur Khilafah susunan HT akan berlaku dan Khilafah Tahririyah akan tegak.

banner 336x280
banner 120x600
  • Bagikan
Close