Garut – Aliansi Bela Islam Garut bersama Front Jihad Islam (FJI) Garut dan Kontan Tragis (Komunitas Mantan Narapidana Teroris dan Aktivis Gerakan Radikalis) menggelar acara Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Al Ikhlas Kampung Kubang Lebak Jaya, Kab Garut, Senin (11/11/2019).
Kegiatan yang dihadiri ratusan jamaah itu mengambil tema “Melalui Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Kita Jaga Tali Silaturahmi, tingkatkan keimanan dan ketaqwaan serta Kita Jaga keamanan dan ketentraman di lingkungan bermasyarakat, beragama dan bernegara”.
Ketua Aliansi Bela Islam Garut Ustadz Ujang mengajak masyarakat untuk meneladani segala amal dan sikap kebaikan Rasulullah agar kelak selamat dunia dan akhirat. Selain itu, dia berpesan melalui momentum Maulid, agar umat muslim mampu saling menjaga dan bersatu, jangan mudah dipecah belah oleh isu-isu maupun Gerakan yang sengaja dimunculkan dan menginginkan umat Islam saling serang dan berhadapan.
“Kita harus bersatu jangan mudah dipecah belah,” ungkap Ujang.
Lebih lanjut, Ujang menghimbau juga agar umat Islam tidak mudah terprovokasi dengan hasutan oleh kelompok pengadu domba.
“Jangan mudah terprovokasi, kita harus bisa menahan diri agar tidak terpancing oleh oknum penyebar isu hoax,” sebutnya.
Sementara itu, perwakilan Front Jihad Islam Garut Ustadz Asep Saadad berharap dengan pelaksanaan Maulid Nabi Kali ini dapat mempererat tali silaturahmi sesama muslim khususnya yang ada di Kab. Garut.
“Kami menyerukan kepada semua umat Muslim untuk mempersiapkan diri manakala panggilan jihad datang ke kita, khususnya ketika ada saudara-saudara kita sesama muslim yang membutuhkan pertolongan maka kita harus hadir disana,” katanya.
Ditempat yang sama, Ulama Garut Ustadz Bentar menuturkan bahwa momen Maulid kali ini bisa di jadikan sebagai tonggak untuk semangat kembali bersatunya umat Islam di Kab. Garut tanpa melihat background, mahzab maupun pandangan serta aliran yang tentunya berbeda-beda.
“Mari kita sepakati bersama untuk menjaga Kab. Garut tetap aman dan rukun, apa yang telah terjadi sebelumnya kita lewatkan sebagai pelajaran untuk Kita kedepan agar tidak ada lagi perselisihan sesama umat Muslim di Kab. Garut,” tambahnya.
Selain itu, Ustadz Bentar juga menghimbau agar masyarakat menghindari betul aksi / kegiatan yang sifatnya provokatif dan dapat memecah belah meskipun dikemas dalam kegiatan keagamaan tetapi kalau dalam pelaksanaan nya justru memicu perdebatan dan konflik.
Dia juga menyayangkan bahwa kegiatan 212 yang beberapa kali dilaksanakan di Jakarta, awalnya merupakan Gerakan umat Muslim yang luar biasa namun pada perkembangan nya forum tersebut telah dimanfaatkan oleh kepentingan politik yang pada akhirnya memicu pro dan kontra di kalangan umat Islam. Oleh karenanya akan lebih baik untuk dihindari.
“Terakhir kami berharap bahwa apa yang terjadi dan kita canangkan saat ini untuk membawa Kab. Garut lebih aman dan tentram dapat terus berlanjut pada kegiatan / momen selanjutnya sehingga visi untuk membawa Kab. Garut lebih baik dapat teralisasi dengan baik juga,” pungkasnya.