Jakarta – Di tengah perang opini lewat media sosial, informasi hoax alias palsu bertebaran. Akun-akun tak jelas membuat informasi bohong dan dengan cepat tersebar luas di masyarakat.
Salah satu nama yang sering dicatut adalah Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. Berbagai isu disebar seola-olah Jenderal bintang empat itu ikut mengamini alias mendukung berbagai gerakan.
Pertama kali isu itu kerap berembus menampilkan sosok Jenderal Gatot bersama para ulama-ulama yang seolah-olah memberikan restu atas aksi-aksi bela Islam tersebut.
Kali ini jelang aksi 212 jilid 2 gambar tersebut kembali viral memunculkan foto Jenderal Gatot.
Komite Aksi Mahasiswa untuk Reformasi dan Demokrasi (Kamerad) pun meminta agar kabar tersebut perlu diluruskan oleh Mabes TNI. Ketua Presidium Kamerad Haris Pertama menilai kemunculan foto Jenderal Gatot dalam aksi bela Islam itu adalah upaya adu domba antara TNI dan Polri.
“Ini harus segera diluruskan dan di clearkan untuk netralisir gerakan adu domba antara TNI dan Polri,” tegas Haris hari ini.
Kata Haris, informasi hoax berujung adu domba ini harus ditindak tegas secepat mungkin demi menjaga kondusifitas suasana usai Pilkada serentak kali ini.
“Provokasi isu ini kerap digulirkan oleh kelompok-kelompok yang tidak bertanggung jawab. Kita minta agar penyebar informasi hoax tersebut ditindak tegas secepat mungkin,” tuturnya.
Lebih lanjut, Haris pun mengingatkan agar pemerintahan Jokowi-JK untuk tidak mudah dipecah belah oleh oknum-oknum yang sengaja mengadu domba. Kata dia, fenomene tersebut harus segera diselidiki.
“Ini sudah keterlaluan, mencatut Jenderal Gatot. Pencatutan ini harus segera diselidiki agar nama besar TNI tidak tercoreng,” tandasnya.