Jakarta-Politisi PDI Perjuangan (PDIP), Maruarar Sirait mengatakan, seluruh Tim Pemenangan dan empat partai pendukung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat memberikan apresiasi kepada warga Jakarta yang bersikap positif terhadap permintaan maaf Ahok terkait pengutipan ayat suci Alquran.
Dia berharap, Ahok pun dapat terus bersikap sportif dan mau mengakui kesalahan kepada warganya, sehingga tingkat elektabilitas terus dapat merangkak naik.
“Hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) menyatakan tingkat elektabilitas Ahok naik mencapai 32 persen, setelah permintaan maafnya. Ini menandakan warga Jakarta membutuhkan orang yang sportif dan mengaku dirinya tidak sempurna. Dan beberapa minggu ini, Ahok telah berubah menjadi orang yang mau minta maaf dan menyadari kesalahannya,” kata Maruarar di Jakarta, Jumat (16/12).
Selain itu, Ahok telah menunjukkan ia mampu bersikap rendah hati, ditambah lagi, ia sudah mengubah dirinya menjadi santun.
“Ahok memang dikenal orang yang pemarah. Namun, kasus ini membuat dia menjadi lebih santun dan mau mengakui kesalahannya,” ujarnya.
Diakuinya dalam dua bulan lalu, tingkat elektabilitas Ahok menurun berdasarkan hasil survei beberapa lembaga survei. Kondisi ini membuat Ahok maupun Djarot bersama tim pemenangan dan empat partai politik pendukung melakukan introspeksi internal.
“Kenapa turun? Harus introspeksi mendalam. Hasil survei menunjukkan tren elektabilitas Ahok menurun, mulai dari 50 sampai di bawah 30 persen. Kalau sudah turun, susah stopnya. Makanya kita harus berbenah diri untuk menaikkan elektabilitas Ahok. Nah hasil survei LSI ini luar biasa sampai 32 persen,” terangnya.
Karena itu, Maruarar berharap, tren positif elektabilitas Ahok dapat terus berlangsung hingga waktu pencoblosan 15 Februari 2017 mendatang. Lantaran, kata dia, pendukung Ahok semakin kompak dalam memberikan dukungannya.
“Kami melihat pendukung Ahok semakin kompak dan militan dalam mendukung jagoannya ini,” pungkasnya.
Ditegaskannya, basis dukungan Ahok sudah semakin solid dibandingkan dua pasangan calon rivalnya. PDIP sendiri terus melakukan konsolidasi internal mulai dari tingkat elite hingga ke akar rumput di tingkat RW.
Tidak hanya itu, tiga partai politik lainnya, Partai Golkar, Partai Nasdem, dan Hanura terus dengan semangat menggerakkan meski partai mereka.
“Bahkan, Golkar dan Nasdem bikin survei internal sendiri dan hasilnya elektabilitas Ahok dan Djarot meningkat. Jadi kami sekarang betul-betul semangat untuk memenangkan Pilgub DKI 2017,” tukasnya.
Diketahui, Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis hasil temuan survei mereka pada rentang waktu 3-11 Desember 2016 terkait pilkada DKI Jakarta.
Hasilnya, Ahok-Djarot menang dengan 31,8 persen, AHY-Sylvi 26,5 pesen disusul Anies-Sandi 23,9 persen. Dan, responden yang enggan menjawab sebanyak 17,8 persen.
Untuk kekuatan dukungan calon, LSI melihat basis pendukung kuat Ahok-Djarot lebih besar dan mengalami peningkatan dibanding sebelumnya, dari 22,9 persen menjadi 28,2 persen.
Sedangkan basis pendukung kuat Anie-Sandi terindikasi menguat, dari 16,7 persen menjadi 18,8 persen. Lalu Agus-Sylvi, basis pendukung kuatnya menurun dari 22,9 persen menjadi 21,4 persen.