Jakarta – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Jakarta Pusat – Utara (Pustara), dalam waktu dekat akan turun gunung menggelar aksi unjuk rasa menyikapi kebijakan impor beras yang dilakukan pemerintah Jokowi.
“Dalam waktu dekat kami akan turun ke jalan mengadakan aksi demonstrasi menolak kebijakan impor beras didepan Istana Negara,” ungkap Ketua Umum HMI Cabang Jakarta Pusat Utara Adim Rajak.
Lebih lanjut, Adim mencurigai dibalik fenomena impor beras ini ada mafia pangan yang memainkan peran sehingga pemerintah belum mampu mengatasi permainan mereka. Alhasil, kata dia, swasembada pangan yang digemborkan pemerintah hanyalah isapan jempol belaka saja.
“Sistem pengawasan dan managemen pengelolaan sektor pangan pemerintahan Jokowi juga cenderung sangat lemah,” ujar Adim.
Dia melanjutkan impor beras merupakan bentuk tidak adanya perhatian pemerintah Indonesia terhadap masyarakat kecil khususnya para petani. Hal ini sangat disayangkan dengan munculnya kebijakan impor beras.
“Harusnya prioritas pemerintah adalah memberdayakan mereka (petani),” kata dia.
Masih kata Adim, tujuan dari kemerdekaan bangsa ini adalah untuk menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat yang kemudian menjadi tanggungjawab semua elemen bangsa, termasuk masyarakat itu sendiri. Kata dia, Pemerintah sudah tentu memiliki tanggungjawab untuk memberikan pembinaan maupun membeli hasil panen yang di miliki oleh petani khususnya yang bergerak pada sektor beras.
“Sesungguhnya impor beras saat ini sangat membuat keresahan di tengah-tengah masyarakat karena itu menjadi tulang punggung bersama yang masuk kategori bangsa agraria,” sebut Adim.
Oleh karena itu, Adim mengingatkan kepada pemerintah agar menghentikan dan mengkaji ulang kebijakan impor beras yang dilakukan oleh pemerintah terhadap masyarakat Indonesia.
“Jika ini dipaksakan dan impor beras tidak dihentikan maka akan memicu gerakan sosial yang tidak bisa dikendalikan,” tuturnya.
Lebih jauh, Adim mengemukakan kesejahteraan untuk petani Indonesia sedang menuju penderitaan, pemiskinan dan ketidakpedulian dari pemerintah.
“Tunggu tanggal mainnya, kita akan konsolidasikan untuk menggelar aksi akbar tolak Impor beras,” tandasnya.