banner 728x250

Semuanya Utuh, Ketua RT Kampung Anyar Cipayung : Tidak Ada Perusakan Pesan saat Penangkapan Pembakar Kandang

  • Bagikan
banner 468x60

Serang – Warga Kampung Anyar, Desa Cipayung, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang, mengatakan tidak ada perusakan di Pondok Pesantren (Ponpes) Riyadus Solihin saat penangkapan pembakar kandang ternak ayam. Kabar pesantren dirusak tidak benar alias hoax.

Dilansir detikcom, Ketua RT setempat, Sahri, menunjukkan Ponpes Riyadus Solihin yang terbuat dari bilik bambu dan papan. Sahri mengatakan dia langsung berbincang dengan pimpinan Ponpes Riyadus Solihin bernama Ustaz Saepi ketika mendengar kabar penangkapan pelaku pembakaran kandang ternak ayam di Padarincang pada Jumat (7/2/2025).

banner 336x280

“Saya sebagai RT setempat Kampung Anyar, saya udah ketemu sama pimpinan pondok pesantren Pak Ustad Saepi bahwa di kobong Riyadus Solihin nggak ada pengrusakan Kobong,” kata Sahri, Rabu (12/2/2025).

Kobong merupakan sebutan dari warga sekitar untuk Ponpes Riyadus Solihin. Di pesantren tradisional ini, santri bisa bolak-balik ke pesantren dan tinggal di lokasi sederhana.

“Semuanya dari bambu, sederhana,” ujarnya.

Dikutip dari detikcom yang mendatangi Ponpes Riyadus Solihin, Ustaz Saepi sebagai pengasuh ponpes sedang keluar kota. Namun informasi yang ditulis menyatakan bahwa Sahri memastikan tidak ada ruang bangunan pesantren yang rusak. Dia mengatakan bangunan pesantren terlihat rapuh karena dibangun dari bambu, bukan karena perusakan.

“Ini sudah rapuh, ini (kan) pesantren salafi,” paparnya.

Di lokasi yang sama, tokoh masyarakat setempat Daud Hadoroqi menambahkan, ponpes dalam kondisi utuh dan tidak ada kerusakan. Dia mengatakan bangunan ponpes memang sederhana karena pesantren ini disebut pesantren salafi atau biasa disebut kobong.

“Intinya mah keadaan pondok ini dalam keadaan utuh,” ucap Daud.

Dia menepis kabar yang beredar di media sosial (medsos), terutama terjadinya perusakan saat ditangkapnya tersangka pembakaran kandang ternak ayam. Ia berharap informasi itu tidak mengganggu keadaan masyarakat Padarincang.

“Yang beredar di sosmed itu hoaks,” ungkap Daud.

Sebelumnya, Dirkrimum Polda Banten Kombes Dian Setyawan menepis narasi di medsos yang menyebutkan terjadi kesalahan prosedur saat penangkapan 11 tersangka pembakaran peternakan ayam PT Sinar Ternak Sejahtera (PT STS). Ia menyatakan ada narasi penangkapan tersangka dengan cara melakukan perusakan ke pesantren.

“Begitu pasca-penangkapan, mungkin rekan-rekan media monitor, terkait kita melakukan penangkapan, yaitu dengan melakukan perusakan pondok pesantren, itu adalah kami pastikan hoaks. Karena kita langsung datang ke lokasi penangkapan, tidak ada kita melakukan perusakan pondok pesantren,” kata Dian kepada wartawan di Mapolda Banten, Senin (10/2).

Bahkan, sebelum melakukan penangkapan, ia melakukan klarifikasi dan komunikasi dengan pemilik pondok pesantren. Khususnya saat menangkap tersangka yang berstatus anak di bawah umur.

“Kami nyatakan bahwa tidak ada kejadian perusakan di pondok pesantren tersebut pada saat penangkapan 5 orang pelaku yang di bawah umur,” ujarnya.

Dia mengatakan pihaknya mengusut pembakaran ternak ayam di Padarincang atas laporan dari masyarakat dan tidak ada upaya kriminalisasi. Peran-peran pelaku pun terlihat karena ada video yang tersebar.

“Nampak semua pelaku di situ dengan peran masing-masing,

banner 336x280
banner 120x600
  • Bagikan
Close