banner 728x250

Provokator Tolak MBG, Veronica Koman Penghambat Kemajuan Tanah Papua Berkedok Aktivis Kemanusiaan

  • Bagikan
banner 468x60

Jakarta – Pemerintah Indonesia telah menunjukkan komitmen kuat dalam meningkatkan kesejahteraan dan kualitas pendidikan anak-anak Indonesia, termasuk di Papua. Salah satu wujud nyata dari upaya ini adalah program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dirancang untuk memastikan pelajar mendapatkan asupan gizi yang cukup demi menunjang perkembangan dan kecerdasan mereka.

Namun, program yang seharusnya membawa manfaat ini justru dipolitisasi oleh pihak-pihak tertentu yang ingin menanamkan ketidakpercayaan terhadap pemerintah pusat. Veronica Koman, yang sudah lama masuk dalam daftar pencarian orang dan takut kembali ke Indonesia yang sering menyuarakan narasi anti-pemerintah, kembali muncul dengan retorika provokatifnya. Dari luar negeri, ia menyebarkan ketakutan dan menuduh program MBG sebagai bentuk manipulasi dari Jakarta.

banner 336x280

Dalam unggahannya di media sosial, Veronica mengklaim bahwa ada ketidakpercayaan besar terhadap pemerintah pusat dan bahkan menyebarkan narasi absurd bahwa makanan gratis bisa menjadi alat untuk “meracuni” anak-anak Papua. Hal ini semakin membuat titik terang bahwa Veronica Koman bukan aktivis kemanusian tapi provokator penghambat kemajuan tanah Papua.

“Veronica Koman bukan aktivis kemanusian tapi provokator penghambat kemajuan tanah Papua. Dia senang senang di luar negeri anak-anak Papua dikorbankan,” kata Pengamat politik dari Centre for Islamic and Ethnic Studies (CIE), Muhammad Chaerul, Minggu (16/2/2024).

Menurut Chaerul aksi protes yang dilakukan oleh ratusan pelajar di Yahukimo terhadap program MBG juga patut dipertanyakan, apakah murni dari inisiatif mereka sendiri, atau ada pihak yang mengoordinasi dan mengarahkan mereka?

Sebab, fakta bahwa Komite Nasional Papua Barat (KNPB), kelompok yang selama ini memiliki agenda separatis, ikut menyebarkan narasi anti-program MBG semakin memperkuat dugaan adanya upaya sistematis untuk mengadu domba masyarakat Papua dengan pemerintah.

“Padahal, jika dilihat secara objektif, program MBG justru membawa banyak manfaat bagi generasi muda Papua. Gizi yang cukup akan meningkatkan daya pikir dan mendukung proses belajar mereka,” tandasnya.

Chaerul menambahkan, narasi yang dikembangkan oleh Veronica Koman hanya akan memperkeruh situasi dan menghambat pembangunan di Papua. Ia lebih memilih bersembunyi di luar negeri, menyebarkan fitnah, dan membangun ketidakpercayaan.

“Saudara-saudara kita di Papua harus semakin cerdas dalam menyikapi provokasi semacam ini dan tidak mudah terpengaruh oleh aktor-aktor yang hanya ingin memecah belah persatuan bangsa. Veronica Koman ini hanya tukan kompor adu domba sesama anak bangsa, dan pelaku kriminal buktinya tak berani kembali ke Indonesia,” tandasnya.

banner 336x280
banner 120x600
  • Bagikan
Close