Jakarta – Gabungan elemen BEM yang berencana menggelar aksi turun kejalan dengan tema ‘Darurat Pendidikan’ #TolakEfisiensiDanaPendidikan mengurungkan niatnya.
Dan meminta agar mewaspadai adanya penumpang gelap untuk memprovokasi aksi ‘Darurat Pendidikan’ dalam rangka mengkritisi Pemerintahan Prabowo-Gibran.
“Adik-adik mahasiswa harus cerdas menyikapi masalah tersebut. Jangan sampai ada pihak yang ingin mendompleng isu tersebut untuk memperkeruh suasana dan menyerang Pemerintah. Menkeu juga sudah menegaskan bahwa anggaran pendidikan tidak terkena efisiensi anggaran,” kata Pemuda Cinta Tanah Air, Prisko, hari ini.
Padahal, kata dia, Pemerintah melalui Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani sudah secara gamblang menjawab terkait kabar adanya efisiensi anggaran di sektor pendidikan, khususnya beasiswa mahasiswa.
Dalam hal ini, Sri Mulyani menekankan anggaran Rp 14,6 T itu tidak mengalami efisiensi.
“Anggaran tersebut tidak terkena pemotongan dan tidak dikurangi,” imbuhnya.
Sri Mulyani pun meminta para mahasiswa yang menerima beasiswa untuk tidak khawatir. Menurutnya, beasiswa KIP akan diteruskan seperti biasa.
“Dengan demikian, seluruh mahasiswa yang telah dan sedang menerima beasiswa KIP dapat meneruskan program belajar seperti biasanya,” ujar Sri Mulyani.
Dia kembali mengingatkan agar mahasiswa tidak terbawa pada kepentingan politik. Jangan sampai, kata dia, aksi mahasiswa tersebut ditunggangi.
“Saya berharap lah kepada berpikir cerdas. Padahal isu yang diangkat sudah terjawab tidak ada pemotongan atau efisiensi anggaran, lalu apa tujuannya menggelar aksi mengangkat isu tersebut. Menurut saya sudah tidak relevan lagi,” pungkasnya.
