Yogyakarta – Kanwil Kemenag DIY melalui Seksi Pontren dan Ma’had Aly Bidang Pakis bersama Satgaswil DIY Densus 88 AT Polri menggelar kegiatan Penguatan Wawasan Kebangsaan dan Sosialisasi Moderasi Beragama di Pondok Pesantren Ibnul Qoyyim Putri, Kab. Sleman DIY, pada hari Sabtu, (15/2/2025).
Kegiatan dilaksanakan di Masjid Ponpes Ibnul Qoyyim Putri, dan diikuti oleh para pengasuh serta 382 Santriwati dari sekolah Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA), dengan narasumber Ustadzah Hanifatussaqdiyah, S.H..
Dalam ceramahnya, Ustadzah Hanifatussaqdiyah, S.H., menyatakan bahwa kegiatan sosialisasi moderasi beragama di samping merupakan program mandatori dari Kemenag RI yang harus terus dilaksanakan Bidang PAKIS.
Sosialisasi Moderasi beragama bagi pesantren bertujuan agar para pengasuh pondok pesantren beserta seluruh komponennya selalu mengembangkan dan mengajarkan Moderasi Beragama.
Moderasi beragama merupakan suatu sikap memiliki pengetahuan yang sangat luas, selalu berhati-hati, dan mampu mengendalikan emosi untuk tidak melebihi batas, cara pandang selalu memposisikan diri di tengah (Wasathiyah) selalu bertindak adil dan berimbang, ideologi tanpa kekerasan dalam penyebaran agama Islam.
“Moderasi beragama perlu disosialisasikan secara luas agar masyarakat tidak salah paham. Kerukunan di masyarakat yang majemuk tidak akan tercapai jika hanya segelintir orang yang berkomitmen terhadap moderasi beragama. Sikap beragama yang moderat harus terus dikembangkan di lingkungan pesantren yang mempunyai komitmen kebangsaan, sikap toleran, terbuka, akomodatif terhadap budaya lokal dan anti kekerasan harus terus dikembangkan. Di samping itu juga diharapkan pesantren bisa membekali santri dengan aqidah yang kuat, ibadah syariah yang bagus serta berakhlaqul karimah,” papar Ustadzah Hanifatussaqdiyah, S.H.
Kyai Muhammad Najib Hisyam, selaku Pimpinan Ponpes Ibnul Qoyyim Putri menyatakan dukungannya atas pelaksanaan sosialisasi moderasi beragama ini. Diharapkan adanya sosialisasi ini bisa menambah wawasan kebangsaan pengasuh maupun santriwati, menumbuhkan rasa cinta Tanah Air serta menjadikan Muslimah yang moderat.
“Alumni pesantren harus memiliki cara pandang dan praktik beragama yang moderat untuk memberikan solusi yang menyejukkan terhadap persoalan keagamaan di masyarakat, karena Islam adalah agama Rahmatan lil Alamiin,” ujarnya.
Acara penguatan wawasan kebangsaan dan sosialisasi moderasi beragama yang diikuti oleh Ustadzah dan santriwati menandakan komitmen bersama untuk menciptakan kehidupan beragama yang harmonis.