Jakarta – Panitia Nasional Perayaan Hari Suci Nyepi Tahun Saka 1947 menggelar Seminar Nasional bertajuk Kekuatan Pengetahuan dan Keheningan dalam Membangun Harmoni antar Agama. Kegiatan ini berlangsung di Grha Sabha Adhitya, Pura Adhitya Jaya Rawamangun, Jakarta, Sabtu (22/2/2025).
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia, Prof. Dr. Abdul Mu’ti,M.De. dalam sambutannya menggarisbawahi tema harmoni sebagai bentuk budaya menerima perbedaan antar agama.
“Bagaimana kita memmbangun budaya yang rukun, di Tengah perbedaan yang ada kita tetap bisa menerima satu dengan yang lainnya,” katanya.
Sebagai informasi Seminar Nasional ini merupakan rangakaian acara Perayaan Hari Suci Nyepi Nasional Tahun Saka 1947. Kegiatan ini bekerjasama dengan Prajaniti Hindu Indonesia dan Esoterika Forum Spiritualitas.
Prof. Abdul kemudian menganalogikan harmoni sebagai sebuah orkestra. Dimana semua alat music memiliki karakternya masing-masing.
“Gitar tentu tidak bisa disamakan dengan kendang.Kendang tentu tidak bisa disamakan dengan drum, tidak bisa disamakan dengan rebana, karen semuanya memiliki ciri, dan karakternya masing-masing,”
“Tapi dengan harmoni, kita bisa menikmati orkestra yang sangat luar biasa,” sambungnya.
Menurutnya, analogi harmoni tersebut merupakan makna lain dari semboyan negara, Bhinneka Tunggal Ika. Dimana, Prof. Abdul menyebut konsep itu sebagai perekat persatuan bangsa Indonesia.
Tokoh PP Muhammadiyah itu kemudian menyinggung makna semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang lebih ditegaskan.
“Dalam berbagai kesempatan, saya seringkali menerjemahkan Bhinneka Tunggal ika itu bukan unity in diversity (persatuan dalam perbedaan). Tapi agak saya tegaskan, unity is diversity (persatuan adalah perbedaan),” tegasnya.
Prof. Abdul mengatakan perbedaan budaya tidak bisa disama-samakan. Karena menurutnya, perbedaan tersebut merupakan kekayaan yang membentuk Indonesia.
“Tapi perbedaan-perbedaan itu adalah kekayaan yang membentuk ke-Indonesiaan kita. Ini kekayan social, kekayaan spiritual, kekayaan kultural,” paparnya.
Turut hadir dalam acara tersebut Ketua Umum Pengurus Harian PHDI Pusat, Mayjen TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya; Ketua DPP Prajaniti Hindu Indonesia, K.S. Arsana; Ketua Esoterika Forum Spiritualitas, Denny J.A.; Ketua Umum Panitia Nasional Perayaan Hari Suci Nyepi Tahun Saka 1947, Gede Narayana.