Akhir akhir ini kita dihadapkan dengan kondisi bangsa yang kurang stabil. Berbagai isu kebangsaan dan keberagaman lagi menjadi topik yang hangat diperbincangkan. Khususnya isu papua yang memanas gara-gara soal rasisme. Dengan demikian, menyikapi kondisi bangsa saat ini, Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PP IPNU) menggelar kegiatan focus group discussion (FGD) dengan tema menolak rasisme merajut kebhinekaan. Kegiatan ini diselenggarakan hari Rabu (16/10) di Aula Gedung PBNU.
Kegiatan ini melibatkan 50 pelajar dari berbagai provinsi yang berbeda suku, ras dan budaya. Kegiatan FGD ini menghadirkan narasumber sebagai pemantik diskusi dari unsur BPIP bapak Amos yang sekaligus merupakan orang asli papua dan seorang pengamat sosial, Mufarrihul Hazin. Dalam paparannya bang Amos menyampaikan bahwa indonesia adalah negara besar yang terdiri dari berbagai macam suku bangsa, urusan rasisme seharusnya sudah tidak ada lagi karena sudah ada pancasila yang menjadi landasan hidup bagi warga indonesia.
“Memang ini menjadi keprihatinan kita bersama, kita ini bangsa besar yang terdiri dari berbagai perbedaan baik ras dan suku, namun kita punya pedoman bersama yaitu pancasila khususnya sila kedua yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab” ungkap Amos Staff Ahli BPIP.
Sementara pemateri yang lain, Mufarrihul Hazin menyampaikan hal yang sama. “Kita perlu jaga Indonesia ini, banyak yang menginginkan negara kita ini pecah. Maka sebagai generasi muda kita harus memiliki jiwa nasionalisme dan semangat ber-bhineka tunggal ika” kata doktor lulusan terbaik Universitas Negeri surabaya.
Setelah diskusi yang sangat menarik dan terfokus, antisiesme peserta juga begitu besar, kegiatan ini diakhiri dengan deklarasi pelajar anti rasisme yang menghasilkan 4 point utama:
1. Kami berpegang teguh pada landasan bermasyarakat, beragama dan bernegara dengan semangat Bhineka Tunggal Ika.
2. Kami menolak segala bentuk rasisme baik dalam ucapan maupun dalam tindakan.
3. Kami bertekad mempersipkan dan membentuk generasi muda yang memiliki jiwa nasionalisme dan menjunjung nilai-nilai kegamaan dan kebangsaan.
4. Kami mengajak seluruh komponen bangsa khususnya pelajar dan generasi muda untuk melakukan upaya pencegahan sikap rasisme dan selalu berusaha merajut kebinekaan.
Harapan besar disampaikan Ketua Umum IPNU, “Kegiatan ini merupakan langkah kongkret dari PP IPNU untuk memberikan kontribusi pada bangsa ini, harapan besar kita sebagai generasi muda mampu menjadi ujung tombak perjuangan dalam mengawal NKRI” Ungkap Aswandi pemuda asal Jambi.