banner 728x250

Agenda Silaturahmi Bersama Alim Ulama Ciamis, Tegaskan Andi Ali Fikri Merupakan Ahli Waris Sah Yayasan Ponpes Nurussalam

  • Bagikan
banner 468x60

Ciamis – Sejumlah alim ulama dan tokoh masyarakat hadiri Acara Silaturahmi Pengurus Yayasan Pesantren Nurussalam Cintaharja Kujang Cikoneng dengan Alim Ulama dan Tokoh Masyarakat, Rabu malam (02/11/22).

Acara silaturahmi yang bertujuan memper’erat silaturahmi ini sekaligus membuka sejarah berdirinya Yayasan Nurussalam Cintaharja Kujang Cikoneng yang didirikan oleh (alm) Ust. Abdul Hadi pada tahun 1986 silam yang kemudian diteruskan atau diwarisi kepada Andi Ali Fikri selaku anak kandung .

banner 336x280

Seiring berjalannya waktu, Andi Ali Fikri menduga ada kejanggalan dalam legalitas Yayasan karena telah dirubah nama menjadi Nurussalam Cikoneng Kujang. Hal ini Andi sampaikan kepada sejumlah Wartawan yang meliput acara silaturahmi tersebut.

Ironis kata Andi, Di Yayasan Pondok Pesantren Nurussalam yang sudah dirubah ini justru dirinya terasingkan karena tidak tercatut dalam kepengurusan Yayasan sehingga dirinya menduga adanya unsur pidana atas perubahan nama dan kepengurusan Yayasan, dari Nurussalam Cintaharja Kujang Cikoneng ke Nurussalam Cikoneng Kujang. Andi juga menegaskan, persoalan ini ditindakkanjuti ke ranah hukum, baik unsur pidana maupun perdata.

Lanjutnya, diundangnya KH. Arif Ismail Choas yang juga selaku ketua PCNU Kabupaten Ciamis dalam Acara Silaturahmi ini karena memiliki histori bersama Ust. Abdul hadi yang pertama sekali mendirikan Yayasan Pondok Pesantren Nurussalam.

Sementara itu, KH. Arif Ismail Choas mempertegas bahwa Andi Ali Fikri adalah ahli waris dari Yayasan Pondok Pesantren Nurussalam. Dia berharap Andi Ali Fikri kedepan harus bisa mengembalikan misi utama pesantren yaitu menciptakan dan membentuk insan-insan agar memiliki keimanan keislaman dan pengetahuan yang kuat, baik untuk beragama dan bermasyarakat.

KH. Arif Ismail Choas juga mengungkapkan bahwa pandangan para tokoh disekitar Pondok Pesantren Nurussalam saat ini bahwa Pesantren tersebut tidak mencerminkan bahwa Pesantren itu bagian dari masyarakat karena adanya semacam sekat antara Pesantren (Nurussalam_red), baik Ustad maupun Kyainya dengan masyarakat sekitar.

banner 336x280
banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close