Kasus Kanjuruhan yang berakibat meninggalnya 135 orang dan ratusan luka-luka menimbulkan duka mendalam di pesepakbolaan Indonesia khususnya keluarga korban. Namun ada beberapa pihak yang justru memanfaatkannya dengan memanfaatkan isu tersebut menjadi isu yang terus digoreng untuk mendapatkan keuntungan tertentu. Andi Irfan salah satunya, aktivis buruh yang tergabung dalam koordinator kontras ini terus saja melakukan upaya-upaya pendekatan kepada keluarga korban untuk terus menuntut persidangan dengan tuntutan pembunuhan berencana dan sistematis.
Hal tersebut membuat keluarga korban tragedi Kanjuruhan menjadi jengkel karena Andi Irfan terus memanfaatkan keluarga korban agar dirinya mendapatkan panggung dan pastinya dukungan dana dari pihak tertentu.
Salah satu sumber yang enggan disebutkan namanya, menyampaikan bahwa dirinya beberapa kali diintimidasi oleh Andi Irfan agar terus bergabung dengan Tim Gabungan Aremania (TGA). Namun keluarga korban tetap tidak mau karena faham bahwa mereka dimanfaatkan oleh kelompok tertentu yaitu LBH Malang, kontras dan law firm lainnya.
