Jakarta – Pengurus Pusat Pemuda Katolik menyampaikan Selamat Pesta Paskah kepada semua kader di seluruh Indonesia dan kepada umat Kristiani. Ucapan ini disampaikan Ketua Umum PP Pemuda Katolik, Stefanus Gusma.
“Kita sedang berada pada puncak perayaan Paskah. Kristus Sang Cahaya Dunia telah menghalau kegelapan dosa. Kristus telah bangkit. Kebangkitan-Nya menghancurkan kuasa maut,” kata Gusma, Sabtu, (30/3/2024).
Ia menyebutkan, dalam tradisi Gereja Katolik sebelum memasuki masa Paskah, umat Katolik diajak untuk berpuasa dan pantang. Sebuah ajakan untuk menyadari kemanusiaan kita yang rapuh. Kita diajak untuk menjaga sikap dan perbuatan yang mulai terseret arus zaman.
Di masa Paskah, umat diajak untuk merayakan kebangkitan dan hidup baru dengan cinta tak terbatas. Lewat bayangan salib, kita diingatkan bahwa di setiap kegelapan, akan muncul cahaya yang tak terbatas. Inilah momen keajaiban di mana cinta mengalahkan segala sesuatu.
Bagi Pemuda Katolik, momen keajaiban ini perlu direnungkan sejalan seruan tema Paskah KWI 2024, “Hidup sebagai Alat Kebenaran-Nya” (Roma 6:13). Pemuda Katolik hadir untuk memperjuangkan keadilan dan kebenaran, aktif menyuarakan pesan cinta kasih dan menjadi pelopor dan penggalang kehidupan yang rukun, damai, penuh kasih, dan toleransi sejati serta kerja sama positif.
Sejalan dengan nilai kehadiran Pemuda Katolik, maka makna Paskah Bagi Pemuda Katolik adalah kesempatan merefleksikan sejauh mana Pemuda Katolik terlibat sebagai alat Kebenaran-Nya. Sebagai alat-Nya maka sejauh mana bertindak di berbagai situasi kehidupan termasuk berbagai bidang kehidupan seperti ekonomi, sosial, budaya, termasuk politik.
Di bidang politik, misal, Gusma mengatakan, Pesta Demokrasi 2024 telah usai. “Sebagai alat-Nya, maka para kader politisi yang terpilih perlu mengorbankan diri dan melayani seperti Kristus untuk memperhatikan kesejahteraan rakyat, serta berkontribusi dalam akselerasi pembangunan ke depan ”ujar Gusma.
Ia menambahkan politik keberpihakan dan pembebasan sejalan dengan semangat Reborn and Grow Further; sebuah paradigma baru dalam mengelola organisasi agar berdaya guna dan berhasil guna. Seperti semangat reborn and grow further, Paskah juga ajakan keluar dari makam kosong menuju kebangkitan sejati. Kita harus keluar dari praktek-praktek yang mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan. “Makam kosong sebuah ajakan konkret agar Pemuda Katolik tidak terus bertahan pada zona nyaman. “Kita perlu sadar kebangkitan Yesus mengisi kekosongan hidup kita,” jelas Gusma.
Karena kita adalah Alat-Nya, dan Kristus telah mengisi kekosongan hati kita, Gusma berharap Paskah dapat dilewati dengan penghargaan terhadap martabat manusia; penegakkan nilai-nilai kebenaran; bangun solidaritas dengan kaum miskin dan terpinggir; menjadi pelopor toleransi; dan mengurangi praktik-praktik populisme yang dangkal.
Dalam bingkai kerja Pemuda Katolik kami melihat Paskah adalah semangat lahir kembali. Sebuah langkah baru bahwa sejarah lama kita berakhir dengan salib dan sejarah baru kita dimulai dengan kebangkitan.
“Mari kita berjuang untuk ‘lahir kembali’ menjadi kader Pemuda Katolik yang bertumbuh lebih besar, sehat, kiprah nyata, kontekstual, dan berdaya saing. Paskah adalah awal yang baik untuk memulai semuanya itu,” ajak Gusma.