Jakarta – Ketua Umum Pimpinan Pusat Himpunan Mahasiswa Al Washliyah (PP HIMMAH), Abdul Razak Nasution secara khusus bicara soal bagaimana pengamanan selama Pemilu.
Menurutnya, kondusivitas Pemilu tak lepas dari kinerja jajaran Polri.
“Saya mengapresiasi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan jajaran yang mengantarakan proses demokrasi yang aman damai sejuk meskipun ada dinamika,” kata Razak kepada wartawan.
Dinamika tersebut, dikatakan Razak, wajar terjadi dalam pesta demokrasi yang terjadi lima tahun sekali.
Bahkan, dia mengatakan Polri berhasil mengawal putusan MK sampai selesai.
“Seyogyanya kita menjunjujung tinggi hukum sebagai panglima, karena negara ini adalah negara hukum. Kita menghormati setiap keputusan hukum yang ada termasuk keputusan MK terkait sengketa hasil pilpres ini,” kata Razak.
Razak juga memuji kerja tuntas Polri saat proses penetapan presiden dan wapres di KPU RI.
“Proses penetapan berhasil dikawal dengan baik dengan aman damai dan sejuk,” kata dia.
Lebib lanjut, Razak mengimbau kepada para elite dan seluruh masyarakat untuk bersatu membangun negeri menuju Indonesia maju
“Apa pun ceritanya kita adalah satu, bangsa Indonesia. Elite atau para pemimpin di negeri ini harus bersatu kembali usai berkontestasi,” pungkasnya
Diberitakan sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan menetapkan pasangan Prabowo-Gibran sebagai calon presiden dan calon wakil presiden terpilih untuk periode 2024-2029.
Penetapan itu dilakukan dalam rapat pleno terbuka yang dipimpin Ketua KPU Hasyim Asyari, Rabu (23/4/2024).
Sehubungan hal tersebut, HIMMAH menyampaikan pernyataan jelang putusan PHPU Pilpres:
Satu, kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia, penyelenggara pemilu yakni KPU, Bawaslu, dan DKPP, aparat TNI-Polri, dan semua pihak terkait yang telah mensukseskan pemilu 2024 berjalan dengan lancar, aman, meriah, dan demokratis.
Dua, kami mendorong penuh para hakim konstitusi untuk mengambil keputusan sesuai dengan fakta hukum di lapangan.
Tiga, kami mendorong para hakim untuk terus menjaga integritas dan independensi dalam memutuskan perkara.
Empat, Kami mengajak semua pihak untuk dapat menahan diri, terus menjaga harmoni sosial, dan kembali rukun bersatu membangun Indonesia Maju.
Lima, kami mendorong para elit epolitik untuk menahan diri bersikap sebagai negarawan dan menyampaikan narasi-narasi yang sejuk.
Momentum Pemilu 2024 ini sudah sepatutnya berakhir dengan amat tertib dan damai dengan terus mengindahkan aspirasi mayoritas rakyat Indonesia serupa yang kita pahami dalam proses demokrasi prinsip suara terbanyak merupakan aspek kunci dalam menjaga legitimasi dan keabsahan hasil Pemilu.