Jakarta – Aktivis Gerakan Pemerhati Kepolisian (GPK) Hasan angkat bicara perihal viral di media sosial, Taruna Akpol mengamuk kepada atasannya yang disebut sebagai pengasuh.
Dalam video yang beredar, sang taruna sempat mendorong dan memegang kerah baju sang pengasuh yang tengah duduk di kursi panjang.
Hasan meminta masyarakat jangan termakan isu dengan video viral yang tidak dilihat secara utuh tersebut.
“Sekarang era digital, dikit-dikit orang main konten. Kalau itu prank untuk konten gimana, malu dong orang se Indonesia. Jangan-jangan itu latihan drama, jangan berasumsi liar. Toh di Akpol sekarang anteng-anteng aja,” ungkapnya, hari ini.
Menurutnya, saat ini banyak kelompok yang memanfaatkan isu apapun untuk mendeskreditkan institusi Polri jelang transisi Pemerintahan. Namun, GPK menyakini masyarakat Indonesia sudah cerdas dan tidak termakan viral video yang belum jelas keterangan aslinya.
“Hati-hati, ada segelintir orang yang benci Polisi. Ini upaya-upaya untuk menggoreng isu supaya jadi bola liar kemana-mana. Tapi, GPK pastikan publik tanah air sudah cerdas tidak termakan isu tersebut dan berasumsi macam-macam,” ujarnya lagi.
Ia kembali menegaskan bahwa masyarakat Indonesia sangat percaya dan mencintai korps Bhayangkara.
“Buktinya banyak masyarakat sangat antusias kita menginginkan anaknya bisa bekerja sebagai Polisi mulai dari Tamtama sampai Akpol,” pungkasnya.