Semarang – Dalam era perkuliahan tatap muka yang telah kembali berlangsung, banyak mahasiswa menghadapi tantangan dalam menjaga kebersihan diri, terutama saat terburu-buru menghadiri kelas pagi. Menyadari kebutuhan ini, Nisrina Hasna’ Nabil sebagai ketua tim P2MW Ecozym dari Universitas Negeri Semarang bersama anggotanya Stifani Aprilia, Eka Susanti, dan Mohammad dengan bimbingan Prof. Dr. Wara Dyah Pita Rengga, S.T., M.T., memperkenalkan Ecozym yang merupakan produk inovatif berupa sabun alternatif alami dalam bentuk spray tanpa bilas.
Ecozym menawarkan solusi kebersihan yang aman, praktis, dan higienis dengan memanfaatkan kulit buah terfermentasi dan minyak kemiri sebagai bahan antibakterial alami. Berdasarkan riset pasar melalui kuesioner yang melibatkan 63 responden, ditemukan bahwa 90,5% dari mereka tertarik dengan produk pengganti sabun tanpa bilas berbasis eco-enzyme dan minyak kemiri. Konsumen menginginkan produk yang mudah digunakan, multifungsi, berasal dari bahan organik, nonalkohol, food grade, dan memiliki aroma menyegarkan. Lokasi produksi yang strategis di sekitar kampus dan pemasaran online memungkinkan Ecozym menjangkau pasar yang lebih luas, dengan target utama remaja dewasa yang aktif dan peduli terhadap kebersihan diri dan lingkungan.
Ecozym hadir dalam tiga varian ukuran yaitu 30mL, 100mL, dan 250mL. Ukuran 30mL dilengkapi dengan gantungan untuk kemudahan dibawa saat travelling, ukuran 100mL yang slim cocok untuk dibawa sehari-hari, dan ukuran 250mL dilengkapi dengan safety lock untuk mencegah tumpah dan sangat cocok untuk penggunaan jangka panjang. Ecozym juga menawarkan tiga varian aroma untuk wanita (rosalinda, sunflower, dan vanilla) serta tiga varian untuk pria (peppermint, grape, dan lemongrass) yang memberikan pilihan yang lebih banyak kepada konsumen.
Menggunakan bahan alami, Ecozym merupakan produk eco-friendly yang mampu melembabkan kulit serta tidak menyebabkan alergi. Bahan dasar eco-enzyme yang terbuat dari fermentasi kulit buah organik efektif menghambat bakteri Staphylococcus aureus dengan diameter zona hambat rata-rata 27 mm. Produk ini telah diuji kepada 34 responden dari berbagai usia dan gender dengan hasil yang menunjukkan tidak ada gatal, iritasi, atau ruam setelah digunakan. Dikemas dalam bentuk spray, Ecozym praktis dan efisien, terutama saat air sulit ditemukan.
Produk Ecozym tersedia pemasaran online melalui Shopee (bit.ly/ShopeeEcozym) dan Tokopedia (bit.ly/TokopediaEcozym), serta toko offline di Lab Inkubasi LPPM UNNES. Ecozym juga membuka peluang kolaborasi seperti kemitraan dan reseller, yang dapat didiskusikan lebih lanjut melalui Instagram @ecozym.id (instagram.com/ecozym.id) atau WhatsApp bisnis serta akun media sosial TikTok, YouTube, dan Facebook yang dapat diakses melalui link (ecozym.carrd.co./)
Dengan berbagai keunggulan dan keunikannya, Ecozym siap menjadi solusi praktis untuk kebutuhan kebersihan diri di tengah aktivitas padat dan mobilitas tinggi. Produk inovatif ini tidak hanya menawarkan kemudahan, tetapi juga mengutamakan keamanan dan kelestarian lingkungan dengan memanfaatkan bahan-bahan alami dan ramah lingkungan. Kehadiran Ecozym di pasar diharapkan dapat menjawab kebutuhan masyarakat akan produk kebersihan yang efektif, praktis, dan aman digunakan sehari-hari, terutama bagi mereka yang aktif dan peduli terhadap kesehatan kulit serta lingkungan.
“Ecozym, mandi praktis, higienis.”