JAKARTA – Berita hoax yang terjadi massif belakangan ini membuat semua kalangan resah dan memprihatinkan. Kelompok aktivis tergabung dalam Rakyat Bergerak Bersatu (RBB) pun mendeklarasikan diri menolak memilih calon pemimpin yang didukung para penyebar berita bohong tersebut.
“Stop pilih calon pemimpin yang didukung para penyebar hoax,” tegas Ketua RBB Idris saat diskusi publik bertema “Hoax yang Gagal Total Menipu Rakyat” di D’Hotel Guntur Jaksel, Senin (4/2/2019).
Menurut dia, hoax yang memiliki muatan politis seperti Ratna Sarumpaet, 7 kontainer surat suara dan emak-emak Karawang dapat memecah belah masyarakat serta mengancam kemajuan berdemokrasi. Maka itu, Idris mengajak masyarakat untuk menjaga persatuan dan kesatuan sesama anak bangsa.
“Mari sukseskan Pileg dan Pilpres 2019 agar berjalan aman dan damai,” katanya lagi.
Sementara itu, Ketua Forum Komunikasi Ulama (Forkum) Gus Sholeh Marzuki mengingatkan kepada para penebar hoax untuk bertaubat. Sebab, kata Gus Sholeh, karma bakal mengintai para pelaku penebar hoax. Dia mencontohkan Ratna Sarumpaet dan yang masih hangat adalah Andi Arief yang pernah terseret namanya dalam hoax 7 kontainer surat suara.
“Pak Jokowi ini orang yang ikhlas bekerja untuk perubahan bangsa Indonesia. Allah sayang dengan Indonesia, makanya kalian (para penyebar hoax) sekarang sedang dihukum. Bisa jadi itu karma buat mereka,” jelasnya.
Ditempat yang sama, Ketua Forum Silaturahim Keraton Nusantara Pangeran Kanjeng Norman bersyukur Wasekjen Demokrat yang namanya pernah ikut terseret hoax 7 kontainer surat suara itu kini diberitakan tertangkap narkoba.
“Iya mungkin ini karma bagi dia,” ucap dia lagi.
Norman membeberkan produksi hoax yang sengaja mengiring agar Jokowi tidak jadi Presiden kembali. Pertama, yang produksi hoax adalah kelompok yang kerap melarikan duit ribuan Triliunan yang disimpan diluar negeri. Berikutnya, kelompok mafia migas. Blok Rokan, Petral, kata dia, dihabisin semua oleh Jokowi. Ketiga, kelompok koruptor yang sudah ada didalam maupun calon yang masuk koruptor. Keempat, kelompok radikal dan organisasi terlarang, dan terakhir kelompok korban virus hoax.
“Ayo sama-sama selamatkan Jokowi. Kita bisa melawan kelompok yang sakit hati ini,” sebutnya.
Dalam kesempatan yang sama, Sekjen Jari 98 Ferry Supriyadi mengapresiasi kinerja Kapolri beserta jajarannya yang telah berhasil menangkap dan menahan para pelaku penyebar hoax.
“Jari 98 terus mendukung Polri dalam lakukan upaya penegakkan hukum. Salut juga buat BIN beserta jajarannya dalam mengelola berbagai informasi dan semua temuan dilapangan. TNI-Polri makin solid,” pungkasnya.