JAKARTA – Sudah beberapa hari ini masyarakat yang melintas melewati DPR / MPR RI Jl. Gatot Subroto, Senayan diperlihatkan adanya penampakan spanduk yang terbentang di jembatan bertuliskan STOP OMNIBUSLAW, JANGAN PAKSA BURUH, GEBRAK AKAN MELAWAN, SAATNYA BERSATU TURUNKAN JOKOWI.
Beberapa masyarakat yang melintas terkejut dengan tulisan pesan GERAKAN BURUH BERSAMA RAKYAT (GEBRAK) di spanduk tersebut.
Adalah hal yang wajar apabila buruh memiliki tuntutan tertentu, termasuk menolak Omnibus Law, namun apabila sampai menurunkan Jokowi adalah hal yang patut disayangkan.
Seperti yang disampaikan oleh Nurdin (45 tahun) yang setiap hari bekerja sebagai ojek online. Dulunya ia bekerja di pabrik plastik di daerah Tangerang, namun terpaksa banting stir menjadi driver ojek online karena PHK.
Hasan (18 tahun) penjual minuman menyebutkan bahwa spanduk berwarna merah itu sudah ada di tempat tersebut dari beberapa hari lalu, termasuk saat aksi buruh GEBRAK di DPR / MPR RI hari Selasa, 17 November 2020.
“Saya tidak tau dari kapan, tapi pastinya sudah ada sejak Selasa (17/11/20) kemarin. Saya baru tahu kalau spanduk itu bertuliskan turunkan Jokowi,” kata Hasan.
Yang Hasan bingung adalah kenapa tidak ada pihak yang menurunkan spanduk tersebut.
GERAKAN BURUH BERSAMA RAKYAT (GEBRAK) adalah aliansi buruh yang selama ini getol berunjuk rasa menolak Omnibus Law Cipta Kerja. KASBI, KPBI dan beberapa serikat buruh lain tergabung didalamnya.
Buruh yang bekerja di beberapa perusahaan berasal dari Jakarta, Tangerang, Cilegon, Bekasi, Karawang hingga Bandung rela ikut aksi ke Jakarta untuk menolak UU Omnibus Law yang dinilai merugikan buruh. Selain laki-laki, demo mereka juga didominasi oleh perempuan. Ada yang bekerja di pabrik sepatu, besi dan baja, serta aneka industri lainnya.