Semarang – Pelaksanaan pembelajaran selama masa pandemic covid-19 telah berjalan lebih dari satu tahun. Meskipun kurikulum pada satuan pendidikan dalam kondisi khusus telah diberlakukan, dimana prinsip pelaksanaan kurikulum disederhanakan untuk capaian kompetensi pada kurikulum, dengan menekankan kebermaknaan, dan kebermanfaatan pembelajaran pendidikan di sekolah.
Tetapi karena banyak faktor yang berpengaruh, pelaksanaan belajar dari rumah menjadi kendala yang dihadapi semua sekolah. Terlebih Sekolah Dasar, dimana siswa belum dapat dilepas menggunakan laptop atau HP tanpa pendampingan orang tua.
Sekolah-sekolah swasta juga memiliki tantangan yang lebih berat, karena harus tetap mengelola sekolah dengan berbagai variasi kondisi siswa dan orang tua siswa. Hal ini menyebabkan pelaksanaan Belajar dari Rumah (BDR) sering tidak berjalan lancar.
Tim pengabdian kepada masyarakat Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang memberikan pendampingan pelaksanaan blended learning di dua sekolah swasta di Kabupaten Semarang, yaitu SD Kanisius Girisonta dan SD Kanisius Genuk selama bulan Juni-Juli 2021. Ketua tim pengabdi, Trimurtini menyampaikan bahwa kedua SD ini mempunyai kesamaan karakteristik baik dari sisi keragaman kondisi siswa dan orang tua serta sebaran tempat tinggal siswa yang cukup luas di beberapa kecamatan. Sehingga blended learning adalah solusi yang sesuai untuk melakukan pelayanan pendidikan bagi para siswa di masa pandemi covid-19.
Pihak sekolah dan para guru yang didampingi oleh 5 orang dosen tim pengabdi dan dibantu 3 orang mahasiswa Univeritas Negeri Semarang, berkomitmen untuk tetap memberikan pelayanan pendidikan yang terbaik bagi perkembangan peserta didik yang optimal. Sehingga mereka mengikuti kegiatan ini dengan antusias dan siap untuk mengimplementasikan blended learning, dengan memanfaatkan segala media dan bentuk aktivitas belajar yang sesuai dengan kebutuhan perkembangan kompetensi siswa, khususnya kemampuan literasi.