JAKARTA – Kelompok massa tergabung Solidaritas Mahasiswa Penegak Hukum (SMPH) menggelar aksi di Mabes Polri dan Dikti Kemendikbud Ristek, Jakarta, Kamis (3/2/2022).
Mereka meminta Ditjen Dikti Kemendikbud Ristek untuk membentuk Tim Investigasi serta Klarifikasi atas adanya dugaan ijazah palsu Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko dan meminta Mabes Polri segera perintahkan Polda Jatim memperjelas status dugaan ijazah palsu tersebut.
“Dugaan ijazah palsu Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko telah membuat heboh masyarakat Ponorogo Jawa Timur. Kami minta Ditjen Dikti mengusut tuntas dan Mabes Polri proses hukum agar menjadi terang benderang,” tegas Koordinator aksi Rian.
Dikatakannya, Dikti dan Polda Jatim segera klarifikasi terkait dugaan ijazah palsu tersebut sehingga jika tidak terbukti Bupati dapat bekerja dengan baik dan nyaman. Selain klarifikasi, juga harus diperjelas demi citra baik pendidikan serta proses penegakan hukum di Indonesia.
“Kami juga meminta Bupati Ponorogo untuk tetap fokus menjalankan tugasnya selaku Kepala Daerah dan terhadap dugaan ijazah palsu biarkan hukum yang mengaturnya,” tambahnya.
Selain itu, pihaknya meminta semua pihak untuk menahan diri dan tidak membuat kegaduhan di wilayah Ponorogo sehingga kondisi Ponorogo tetap kondusif, tentram dan nyaman.
“Masyarakat Ponorogo jangan terprovokasi, ciptakan situasi aman, dan nyaman. Biarkan Dikti dan Mabes Polri nanti yang memprosesnya. Kita tunggu ketegasan kedua lembaga tersebut,” pungkasnya.
