SALATIGA – Tokoh Masyarakat Papua di Salatiga, Andy Ronsumbre mengatakan, bahwa sampai saat ini pihaknya selalu menjaga kerukunan dan ketentraman baik sesama asal Indonesia Timur dan dengan masyarakat Salatiga, namun masih banyak kendala untuk melakukan pertemuan yang lebih besar karena Virus Covid-19 dan Pandemi saat ini.
“Kebijakan pemerintah yang menyebar adik-adik mahasiswa asal Papua keseluruh Provinsi yang ada di Indonesia dengan harapan setelah selesai mengikuti dunia perkuliahan untuk dapat kembali dan memajukan tanah Papua, jangan ikut dengan Mahasiswa yang tidak jelas yang tergabung dalam AMP, mereka hanya tau buat onar” ujarnya.
Negara menjamin kebebasan setiap orang untuk berpolitik namun diharapkan adik-adik saat ini fokus belajar dan tidak terpengaruh dengan isu-isu politik.
Andy Ronsumbre sekaligus pengurus asrama Mahasiswa Mansinam Salatiga menambahkan, bahwa Undang-undang mengatur kebebasan penyampaian pendapat namun kita harus memahami batasan-batasan yang ada, apabila ada permasalahan yang timbul agar segera dikomunikasikan dengan pemerintah untuk penyelesaiannya.
“Jaga Etika, sikap, perilaku dan emosinya sesuai dengan pepatah dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung,” jelasnya.
Andy Ronsumbre berharap, mahasiswa Papua terus menjaga kedamaian dan persaudaraan di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), terlebih khusus di Salatiga.
“Kita sebagai putra-putri asli Papua, harus peka dengan kondisi bangsa. Yaitu fokus belajar keras, meraih ilmu dan prestasi,” pintanya.
Dia juga mengingatkan para tokoh dan mahasiswa Papua yang ada di Jawa Tengah untuk menyikapi berbagai persoalan lebih objektif dan bijak, apa lagi di tengah kondisi bangsa saat ini.
“Jangan sampai kita terprovokasi, sehingga bisa melakukan tindakan negatif. Mari kita yakin dan percaya, karena pemeritah, TNI/Polri dan seluruh elemen di Salatiga sangat peduli dan mau membantu dalam melayani, serta memberikan perlindungan keamanan secara penuh kepada kita semua”, ajaknya.