JAKARTA – Kelompok Partai Masyumi termasuk kelompok yang menyatakan dengan tegas menolak Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur.
Ahmad Yani dan Abdullah Hehamahua yang merupakan petinggi Partai Masyumi adalah sosok yang menjadi pentolan pelopor penolak IKN Nusantara.
Tidak dipungkiri, isu penolakan IKN tersebut ditunggangi oleh kelompok anti Pemerintah dan memiliki maksud dan tujuan memprovokasi masyarakat dengan menebar narasi kebencian terhadap Pemerintah.
Pengamat Intelijen dan Keamanan Stanislaus Riyanta menegaskan bahwa fenomena kelompok anti pemerintah akan menentang apapun yang dilakukan oleh pemerintah.
Selain untuk menunjukkan posisinya yang berseberangan juga untuk menggalang massa yang kontra dengan kebijakan pemerintah.
“Isu IKN termasuk yang digunakan oleh kelompok tersebut,” tegas Stanislaus Riyanta, hari ini.
Kelompok tersebut juga melakukan propaganda negatif untuk mendeskreditkan kebijakan Pemerintah dalam berbagai hal. Semua isu menonjol akan menjadi bancakan bagi kelompok oposisi, radikal maupun pengusung khilafah.
“Kelompok ini menyelipkan isu SARA dalam menentang kebijakan pemerintah,” pungkasnya.