Jakarta – Kelompok massa tergabung dalam Himpunan Madani Indonesia (HMI) kembali berunjuk rasa di Kantor Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan, Selasa (17/5/2022).
Mereka mendesak kepada Kejaksaan Agung (Kejagung) di bawah kepemimpinan ST Burhanuddin membongkar kasus-kasus dugaan korupsi yang merugikan hajat hidup orang banyak yakni mafia minyak goreng sampai ke aktor intelektualnya.
“Presiden Jokowi sudah perintahkan Kejagung mengusut tuntas kasus dugaan tindak pidana korupsi terkait pemberian fasilitas ekspor Crude Palm Oil (CPO) atau minyak goreng. Jadi, kami minta jangan hanya berhenti di 4 tersangka saja tapi panggil pihak-pihak lain bila perlu otak intelektual yang dibelakang layar ikut menikmati duit panas tersebut,” tegas Koordinator Aksi Muhammad.
Apalagi, kata dia, kasus dugaan korupsi ekspor CPO yang menjadi bahan baku minyak goreng ikut menyeret sejumah perusahaan sawit. Pasalnya, sejumlah perusahaan pernah menerima dana dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) yang jumlahnya Rp57,7 triliun. Dana tersebut untuk insentif biodiesel kepada 24 perusahaan sawit sepanjang 2016-2020.
“Kejaksaan Agung agar memanggil aktor intelektual tersebut karena diduga ada memiliki hubungan dekat dengan pemilik perusahaan sawit tersebut,” kata dia.
Disisi lain, para pendemo juga mendesak Presiden Jokowi mencopot Airlangga Hartarto yang dinilai gagal menstabilkan harga minyak goreng hingga menyebabkan kelangkaan.
“Sebaiknya Airlangga Hartarto legowo mundur dari jabatannya, daripada didesak mundur oleh rakyat. Dan sudah saatnya Presiden Jokowi pecat Airlangga,” ujarnya.
Disela-sela aksinya di Kejagung, massa memberikan hadiah kepada Jaksa Agung minyak goreng dan foto Airlangga Hartarto.
Selain di Kemenko Perekonomian, massa juga menggeruduk Kemenko Perekonomian dan Patung Kuda untuk menyoroti kabar tak sedap yang menyeret nama Airlangga Hartarto. Isu yang belum juga diklarifikasi adalah adanya kabar dugaan hubungan terlarang (perselingkuhannya dengan Airlangga Hartarto) yang diungkap wanita bernama Rifa Handayani.
Juga ada kasus pengeroyokan Ketua Umum DPP KNPI Haris Pertama karena singgung relasi Airlangga-Rifa.
Hal yang sama juga dilakukan mereka memberikan hadiah di Kemenko Perekonomian berupa minyak goreng, daster, foto Rifa Handayani dan Ketum KNPI.
“Aksi ini sebagai bentuk upaya menolak lupa agar AH segera klarifikasi kabar tak sedap tersebut. Apa kabar dengan Mbak Rifa Handayani dan Ketum KNPI,” pungkasnya