Jakarta – Indonesia akan segera memiliki 3 provinsi baru setelah DPR mengesahkan ketiga RUU pembentukan daerah otonomi baru di bumi Papua. Pengesahan itu sendiri digelar dalam rapat paipurna ke-6 persidangan V tahun sidang 2021-2022 pada Kamis, 30 Juni 2022 silam.
Menyikapi telah disahkannya UU Daerah Otonomi Baru (DOB) di Tanah Papua, Kelompok Konferensi Mahasiswa (KMP) Indonesia menyambut dan mendukung kebijakan Pemerintah tersebut, hal ini disampaikan oleh Moytuer Boymasa, Ketua KMP saat kegiatan deklarasi sekaligus pernyataan bersama mahasiswa Papua perantauan di Jakarta (7/7/2022).
Adapun tujuh poin pernyataan sikap bersama kelompok Konferensi Mahasiswa Papua (KMP) yaitu :
1.Pembentukan DOB Papua sangat memberikan manfaat bagi masyarakat Papua karena akan berkontribusi pada percepatan dan pemerataan pembangunan di Papua.
2. Konferensi Mahasiswa Papua, mendukung adanya pemekaran Provinsi baru di tanah Papua serta mendorong Implementasi UU Daerah Otonomi Baru (DOB) Papua yang telah disahkan dengan meliputi 3 provinsi baru yaitu Papua Selatan, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan pada tanggal 30 Juni 2022.
3.Harapan kami dengan adanya pemekaran di tanah Papua dapat membuka lapangan pekerjaan dan peluang untuk orang asli Papua, dan kami berharap juga dengan pemekaran ini dapat memperpendek rentang kendali pemerintah di mana masih banyak kawasan-kawasan yang selama ini susah dijangkau baik segi kesejahteraan, pembangunan baik SDM maupun SDA.
4.Kami mengajak semua masyarakat Papua untuk terus mengawal, mengawasi, mendorong serta mendukung Implementasi UU DOB, OTSUS dan langkah-langkah pemerintah terkait pemekaran propinsi baru di tanah Papua agar bisa membawa kesejahteraan dan keselamatan bagi orang Asli Papua.
5. Kami mengajak kepada seluruh masyarakat Papua dan Papua Barat untuk tidak melakukan aksi-aksi penolakan terhadap DOB demi kemajuan dan kesejahteraan kita bersama masyarakat dan tanah Papua.
6. Kami menghimbau kepada Pejabat-pejabat daerah agar tidak memanfaatkan isu Papua untuk kepentingan pribadi, kelompok dan golongan yang sifatnya menghambat Implementasi Otsus dan DOB demi percepatan pembangunan dan pemerataan kesejahteraan bagi orang asli Papua.
7.Konferensi Mahasiswa Papua akan terus menjadi mitra kritis dan mitra solutif pemerintah untuk mengawal kebijakan serta keselamatan yang berpihak pada masyarakat asli Papua secara khusus dan Indonesia secara Umum.
“Kita berharap pemekaran yang telah dilakukan ini akan membawa kesejahteraan bagi masyarakat asli Papua dan sebagai mahasiswa agar dapat turut serta menjadi mitra kritis dan mitra solutif pemerintah untuk mengawal kebijakan DOB.” pungkas Moytuer Boymasa.