Jakarta – Kapolres Jaktim Kombes Pol Andry Wibowo melaksanakan silaturahmi kepada da’i Kamtibmas dan Rois SMA, SMK wilayah Jakarta Timur bertema revitalisasi wawasan kebangsaan guna mewujudkan rukun Indonesia.
Hal itu disampaikan Gedung Walikota Kota Administrasi Jakarta Timur, Rabu (17/5).
Turut hadir Sekko walikota Jaktim, Pasi Ter Kodim 0505, Kasat Binmas Polres Metro Jaktim, Kapolsek Jajaran Polres Metro Jaktim, Dai Kamtibmas perwakilan Polsek, Rois perwakilan dari SMA, SMK Se-Jakarta Timur.
Dalam kesempatan itu, Andry ikut mengevaluasi fenomena pasca Pilkada bahwasanya adanya perbedaaan selama ini yang saling mengejek harus dihentikan.
“Imam kita adalah Presiden dan Presiden sudah memerintahkan agar segala bentuk caci maki dan kebencian harus dihentikan,” tegas Andry.
Lebih lanjut, Andry berpesan agar saling menghomati perbedaan dan menteladani sifat-sifat para nabi dan rasul. “Apakah para nabi dan rasul pernah mencaci maki bahkan membunuh keluarganya yang tidak mengikuti iman yang diyakini oleh para nabi dan rasul tersebut. Tentunya tidak !,” ucap Andry.
Dia mengaku sengaja mengumpulkan para siswa dan pelajar sebagai agen perdamaian dan kerukunan di tempat masing-masing. Selain itu, kata dia, evolusi kebangsaan di Indonesia awalnya Indonesia diciptakan bersuku-suku dan berbeda keyakinan. Namun dia mengaku miris justru adanya perbedaan malah menjadikan permusuhan dan pertentangan.
“Saat ini banyak tempat ibadah dan sekolah dijadikan tempat untuk menyiarkan agama tetapi banyak yang hanya membahas tentang perbedaan agama dan kelemahan agama lain yang tidak sedikit meninbulkan sikap in group dan out group yang menjadi bibit pertentangan,” bebernya.
Andry mengemukakan sebagai agama wahyu sejarah menunjukkan Islam adalah agama besar dengan jumlah yang luar biasa banyak demikian pula kristen juga besar dengan jumlah yang tidak kalah banyak. Dari sisi suku bangsa, etnis China adalah salah satu etnis yang terbesar jumlah nya di dunia.
Dia mengingatkan agar hindari konflik berbasis SARA, karena tidak menutup kemungkinan akan adanya sikap solidaritas yang luas dari rumpun etnis tertentu termasuk agama tertentu.
Karena setiap manusia punya irisan agama maupun suku bangsa.
“Kita sebagai penerus pembangunan hendaknya dapat mewariskan situasi lingkungan kita yang baik buat anak-anak dan generasi mendatang. Janganlah kita ego dan fanatik yang membuat kita pecah dan meninggalkan warisan situasi kepada generasi mendatang yang tidak nyaman untuk mereka. Kita bisa seperti ini karena orang Tua kita dan pendahulu kita mewariskan sikap yang nyaman untuk kita sehingga tenang belajar, beribadah dan berlatih,” paparnya.
Lebih jauh, Andry berpesan kepada para Dai Kamtibmas untuk berdakwah yang baik, dan menginginkan warganya bisa hidup rukun berdampingan tanpa ada perpecahan khususnya menghadapi bulan ramadhan yang sebentar lagi dilaksanakan.
“Para senior kelasnya juga jangan mengajari agama yang muaranya adalah membangun kebencian. Jelang Ramadhan mari kita saling memaafkan, mari jaga kerukunan, dan kedamaian,” sebutnya.
Sementara itu, Sekko Walikota Jayadi menyambut baik acara kali ini karena dapat mempererat tali silaturahmi dan untuk kemajuan bangsa ini.
“Walau kita beda, kita tetap menjaga kerukunan. Mari kita rangkum bersama masyarakat, sudah saatnya kita bangun negeri ini, dengan seluruh komponen masyarakat dan pemangku kepentingan untuk bersama-sama menjaga persatuan dan kesatuan,” kata dia.
Dia kembali menekankan agar jangan muda terpancing dan tetap menjaga persatuan dan kesatuan. “Sikapi dengan bijak adanya mensos yang belum tentu benar, yang tidak sesuai dengan budaya Indonesia,” terangnya.
Pasiter Kodim 0505 Jaktim Kapten Sahari menyebut tema yang diangkat kali ini sangat bagus.
“Semoga dengan giat ini menjadi terobosan bagi kita semua untuk tingkatkan wawasan kebangsaan untuk mewujudkan rukun Indonesia,” tandasnya.