Jakarta – Keluarga Besar Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia (Jari 98) menyampaikan rasa syukurnya dan terima kasihnya kepada seluruh elemen bangsa dari Sabang sampai Merauke yang telah menjaga hari Kebangkitan Nasional 20 Mei ini dari segala gangguan.
Ketua Presidium Jari 98 Willy Prakarsa mengatakan peringatan ini merupakan momentum bagi masyarakat kembali bangkit bersatu untuk menjaga Kebhinnekaan, UUD 45, Pancasila dan NKRI.
“Momentum kebangkitan nasional adalah berkumpul bersama bangkit bersatu untuk NKRI harga mati. Pancasila sebagai dasar ideologi kita, tidak ada yang lain,” ungkap Willy hari ini.
Lebih lanjut, Willy mengucapkan rasa syukurnya atas nikmat yang telah diberikan Allah SWT sehingga aksi yang konon digembar gemborkan akan muncul demo G 20 menuntut cabut mandat Jokowi akhirnya terpatahkan.
“Semua karena Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang sehingga hari ini tidak ada gangguan aksi 20 Mei cabut mandat Jokowi. Ini bukti rakyat Indonesia mendukung pemerintahan Jokowi agar bisa bekerja meningkatkan kesejahteraan rakyatnya,” tuturnya.
Selain itu, Willy juga mengapresiasi kepada aparat Kepolisian dan TNI dibawah komando Jenderal Tito Karnavian dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo yang siap menjadi garda terdepan menjaga keutuhan NKRI. Sebab, kata dia, kemajemukan telah menjadi takdir bagi Indonesia.
“Kami mengacungi jempol dengan kerja keras Kapolri dan Panglima TNI memberi rasa aman kepada masyarakatnya. Ingat, takdir kita adalah keberagaman. Indonesia punya 1.340 suku,” kata dia.
Pancasila sebagai ideologi negara, lanjutnya, tidak boleh diganggu gugat atau diubah. Dia menjelaskan, Pancasila merupakan rumah keberagaman. Nawacita akan mempertahankan NKRI.
“Mari kita bangkitkan semangat kerja keras wujudkan Indonesia maju dan sejahtera. Nawacita adalah progam yang diunggulkan pemerintah maka kami siap mengawal untuk mencapai kesejahteraan bersama, stop isu yang menyebabkan perpecahan marilah kita semua membangun bangsa secara bersama dan selamatkan Indonesia dari perpecahan sebab Indonesia adalah milik seluruh rakyat Indonesia,” tandasnya.