Jakarta – Ratusan massa tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Indonesia berunjuk rasa di Kantor Komnas HAM Jl. Latuharhari 4 B Menteng Jakpus, Senin (29/5). Aksi kali ini, mereka memberikan warning kepada Komnas HAM untuk tidak tunduk begitu saja pada tekanan Ormas Intoleran yang menginginkan Komnas HAM membentuk TGPF dengan tuduhan kriminalisasi ulama.
“Biarkan hukum berjalan sesuai prosesnya yang kini ditangani oleh pihak kepolisian. Komnas HAM jangan intervensi kasus hukum yang sedang berjalan,” tegas Koordinator aksi Yusuf Aryadi saat berorasi.
Dia juga mendesak Komnas HAM agar tidak terjebak pada permainan politik Ormas Intoleran. Sebab, kata dia, mereka berusaha memanfaatkan Komnas HAM untuk melawan institusi negara yang memiliki wewenang untuk melakukan proses hukum. Jika Komnas HAM menerima mereka, maka kata Yusuf, sama artinya Komnas HAM menari di atas gendang mereka.
“Komnas HAM akan terjebak dalam skenario adu domba antar institusi negara seperti yang mereka inginkan,” tuturnya.
Lebih lanjut, Yusuf menyayangkan jika nantinya Komnas HAM telah disusupi oleh oknum-oknum Komisioner, yang demi kepentingan pribadi dan posisinya serta pencitraan, ikut terbawa arus dengan aspirasi mereka. Komisioner seperti ini jelas-jelas bukan komisioner merah putih yang membela bangsanya, melainkan komisioner calo yang rela menjual nasionalismenya demi kepentingan kursinya.
“Komnas HAM harus segera memeriksa oknum-oknum komisioner yang menghamba kepada kepentingan Ormas intoleran demi citranya dalam sidang komisi Etik Komnas HAM,” sebutnya.
Dia memastikan aksi ini bukti kecintaan mahasiswa terhadap Komnas HAM. Mahasiswa prihatin begitu mendengar Komnas Ham “dipaksa” oleh ormas intoleran untuk menyelesaikan kasus-kasus kriminal yang sekarang ini sedang ditangani kepolisian.
“Dan ironisnya, setelah kedatangan mereka, Komnas HAM menjadi terbelah dan itu nyata terbuka dipublik,” ujarnya.
Lebih jauh, Yusuf menegaskan pernyataan anggota Komnas HAM saling bertentangan untuk masalah yang sama. Pihaknya pun mengaku tidak rela komnas HAM dibajak oknum yang pro ormas intoleran.
“Siapa oknumnya ?? Oknum itu sudah jadi rahasia umum siapa pengkhianat di Komnas HAM. Setiap isu dia muncul dan selalu menyalahkan pemerintah atau instutusi negara. Komisioner ini tahu sebentar lagi habis masa jabatan, makanya sekaranf dia mencari panggung untuk dirinya setelah pensiun dari Komnas minimal jadi artis atau nara sumber talkshow di teve,” tandasnya.