Jakarta, Kaffanews.com – Kubu Hary Tanoesoedibjo (HT) geram dengan penyebutan Jaksa Agung HM Prasetyo yang menyatakan HT sebagai tersangka sesuai dengan surat pemberitahuan dimulainya penyidikan (SPDP) kasus ancaman SMS Hary Tanoesoedibjo kepada penyidik Kejagung dari Bareskrim Polri.
Sekertaris Jenderal Barisan Insan Musa (Bima) Syarief Hidayatulloh akan mendesak Presiden Jokowi untuk segera memecat HM Prasetyo dari jabatannya. Sebab, kata dia, pernyataan yang dikeluarkan oleh Prasetyo itu dianggap tidak etis padahal kasus tersebut tengah berjalan penyidikannya di Mabes Polri.
“HM Prasetyo sudah tak layak dan tak pantas duduki posisi Jaksa Agung,” tegas Syarief, hari ini.
Menurutnya, Jaksa Agung harus bisa menempatkan dirinya dengan mengedepankan kepentingan bangsa dan negara, namun yang terjadi justru sebaliknya. Prasetyo lebih mementingkan kelompoknya sendiri yang notanebe kader Nasdem.
“Tekanan yang terus di lakukan terhadap Bos MNC Group ini, targetannya adalah nama baiknya HT jatuh sehingga dimata rakyat Indonesia bisa negatif,” kata dia.
Syarief pun mengaku pihaknya mencium bau busuk ini sehingga pihaknya memastikan akan bergerak menuntut Presiden Jokowi yang sedang gencar-gencarnya mengedepankan kepentingan bangsa dan negara.
“Presiden harus segera memanggil Jaksa Agung terkait kasus HT yang sudah selesai dalam praperadilannya telah di kalahkan. Kita semua pihak harus menahan diri percayakan kepada pihak Mabes Polri yang sedang melaksanakan tugasnya. Dan belum menentukan HT sebagai tersangka,” sebutnya.
Lebih jauh, Syarief mempertanyakan pernyataan Jaksa Agung yang mendahului Mabes Polri yang sudah berkomentar HT sudah menjadi tersangka.
“Ini ada apa? Apa kasus HT merupakan pesanan kelompok yang akan menjatuhkan HT? Ini pertanyaan besar bagi masyarakat, sederetan kasus yang tidak terselesaikan oleh Jaksa Agung dari BLBI hingga sekarang masiy melempem dan hasilnya masih nol,” pungkasnya.
