Jakarta – Insiden penamparan yang melibatkan Joice Warouw, istri Brigjen (Purn) Johan Sumampouw, telah menyita perhatian publik. Pasalnya, Joice telag menampar petugas aviation security (avsec) di Bandara Sam Ratulangi, Manado, yang sebelumnya sempat terlibat pertikaian gara-gara urusan jam tangan.
Pemeriksaan berupa jam tangan dan ikat pinggang atau apa pun benda berunsur logam memang sudah menjadi hal mendasar di bandara. Kepala Biro komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan (Kemenhub) JA Barata mengatakan prosedur pemeriksaan itu sudah menjadi standar terhadap siapa pun.
Namun, dibalik kejadian itu, justru petinggi Polri seperti Kapolri memberikan teladan baik kepada seluruh anak buah maupun keluarga korps Bhayangkara agar mengikuti seluruh prosedur yang ada di Bandara.
Hal itu diceritakan secara detail oleh Barata ketika Kapolri memasuki Bandara Sam Ratulangi, Manado, pada Minggu (9/7) sekitar pukul 10.00 Wita.
“Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengikuti seluruh prosedur pemeriksaan ketika memasuki daerah keamanan terbatas Bandara Sam Ratulangi Manado, Minggu (9/7) sekitar pukul 10.00 Wita, termasuk di antaranya melepas seluruh peralatan yang mengandung unsur logam yang melekat di tubuh, antara lain ikat pinggang dan jam tangan,” ujar Barata dalam keterangannya, Minggu (9/7/2017).
Barata pun berharap apa yang dilakukan Tito menjadi contoh yang baik bagi siapa pun dalam mematuhi aturan terutama di dunia penerbangan.
“Semoga menjadi contoh bagi yang lain untuk patuh pada peraturan yang berlaku di dunia penerbangan,” ujar Barata.
Pemeriksaan berupa jam tangan dan ikat pinggang atau apa pun benda berunsur logam menjadi prosedur standar bagi siapapun yang hendak masuk ke area keamanan terbatas di bandara. Maka itu siapa pun yang masuk ke area tersebut harus melewati pemeriksaan petugas. Tak terkecuali seorang pejabat negara seperti Tito.
Pemegang tongkat komando Tri Brata 1 itu melepas seluruh peralatan yang mengandung unsur logam yang melekat di tubuh, antara lain ikat pinggang dan jam tangan.
Bagaimana suasana saat Tito melewati pemeriksaan petugas di Bandara Sam Ratulangi Manado?