Bogor – Gelombang penolakan keberadaan ormas Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) telah lama terjadi, beberapa wilayah di Indonesia bahkan terang-terang menolak keberadaan HTI yang dianggap memecah keutuhan NKRI.
Akhirnya setelah beberapa kali wacana terkait pembubaran HTI, pemerintah melalui Menkopolhukam Wiranto sudah menegaskan pemerintah membubarkan ormas HTI dan kini sudah bergulir soal Perppu Ormas.
Selain itu, HTI ini juga dianggap bertentangan dengan ideologi negara, Pancasila dan gerakan HTI yang mengusung Khilafah, dinilai bisa berujung pada ke arah makar.
Aliansi Bela Garuda (ABG) Jawa Barat pun ikut terpanggil memberikan penyadaran kepada masyarakat dan kalangan intelektual seperti mahasiswa terkait bahaya HTI dan penolakan ide khilafah ini. Kali ini ABG Jawa Barat menggelar aksi damainya didepan Kampus IPB Bogor, Sabtu (15/7).
Mereka membagi-bagikan selebaran berisikan “Alasan Kenapa HTI harus Dibubarkan ?”.
Berikut isi dari selebaran tersebut, antara lain :
Alasan kenapa HTI harus dibubarkan ?
1. Mengusung konsep khilafah
HTI mengusung konsep khilafah, sedangkan dalam sumber primer ajaran Islam yakni Al-Quran dan Hadits / Sunnah Nabi Muhammad SAW, tidak ada ajaran sistem politik, ketatanegaraan dan pemerintahan yang baku.
2. Mengganti Dasar Negara Pancasila
HTI menolak Pancasila sebagai dasar negara, sedangkan para ulama yang ikut mendirikan dan membangun Indonesia menyatakan negara Pancasila merupakan pilihan final dan tidak bertentangan dengan syariah sehingga diterima sebagai “miitsaaqon gholiidhoo” atau kesepakatan luhur bangsa Indonesia.
3. Merubah Dasar Negara Menjadi Kekhilafahan
HTI sangat bertentangan Islam, karena dalam Islam tidak ada ajaran baku tentang khilafah. Istilah fikihnya, sudah ijma’ sukuti (persetujuan tanpa diumumkan) di kalangan para ulama bahwa sistem pemerintahan bisa dibuat sendiri-sendiri sesuai dengan maksud syar’i (maqooshid asy syar’i) ada yang memakai sistem mamlakah (kerajaan), ada sistem emirat (keamiran), ada sistem sulthaniyyah (kesultanan), ada sistem jumhuriyyah (republik) dan sebagainya.
4. Kepala Negara disebut Khalifah
HTI menolak sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang dipimpin oleh seorang Presiden dan menggantinya dengan khalifah namun sampai saat ini khalifahnya siapa masih belum jelas.
5. Dasar Negaranya Al-Quran dan As-Sunnah
HTI menolak Pancasila sebagai dasar negara dan menggantinya dengan Al-Quran dan As-Sunnah, hal ini sangat membahayakan kehidupan bernegara terhadap kaum minoritas dan agama lain karena harus mengikuti syariat Islam.
6. Sistem Pemerintahan selain Khilafah adalah haram/Thaghut
HTI menolak dan menganggap keberadaan umat Islam dan agama yang yang lain, yang bukan kelompoknya adalah sesat dan haram/thaghut.
7. Hizbut Tahrir adalah Partai Politik Internasional
Hizbut Tahrir bukan lembaga dakwah namun sebuah partai politik internasional yang keberadaannya ditolak oleh banyak negara Islam dan negara di dunia, karena sangat membahayakan.
Selain itu, pantauan dilapangan, nampak terpampang spanduk bertuliskan “Tolak Khilafah di Jawa Barat Bubarkan HTI”, “Kami menuntut Pembubaran HTI, Upami Teu Hoyong Dibubarkeun Tinggalkeun Ideologi Khilafah … !!!”.
Sementara itu, masyarakat sekitar yang berprofesi sebagai pedagang bakso juga ikut memberikan dukungannya agar HTI bisa secepatnya dibubarkan melalui Perppu ormas karena dianggap membawa dampak tidak bagus bagi NKRI. Hal yang sama juga dilontarkan Mahasiswa IPB Indra Aryo ikut mengamini mendukung langkah pemerintah yang dinilai sudah tepat membubarkan HTI dan siap berkontribusi dengan menyebarkan rilis alasan HTI harus dibubarkan di internal kampus.