Jakarta – Aksi Gubernur Djarot yang akan mengusur warga Rusun yang menunggak pembayaran dinilai arogan.
Sekjen Barisan Insan Muda (BIMA) Syarief Hidayatulloh menyebut hasil kerjanya Ahok Djarot yang main asal gusur tidak memperhitungkan terlebih dahulu dampaknya.
“Ini lah akibat sok mampu mennyelesaikan permasalahan Jakarta akan tetapi dia kebentur dengan hasil kerjanya sendiri,” ungkap Syarief, hari ini.
Menurut Syarief, kinerjanya Ahok Djarot sangat jeblok yang terus menyalahkan warganya sendiri. Kata dia, hanya kawasan-kawasan tertentu yang di nilai berhasil padahal menyimpan kegagalan. Rumah susun yang gagal para penghuninya belum bayar lalu mau di gusur kemana lagi.
“Ancaman Djarot akan mengusirnya itu pantas di cap arogan dan menutupi kegagalannya di akhir masa jabatan,” tuturnya.
Selain rumah susun, kata Syarief, juga terdapat kali krukut di sepanjang kelurahan Pela Mampang Bangka Kemang dan juga di kawasan Pejaten Timur juga terdapat banjir yang sampai saat ini terus mengalir.
“Kalinya tidak pernah di sentuh. Hanya yang terlihat di masyarakat dan media agar di nilai berhasil padahal Ahok Djarot gagal total dalam memimpin Jakarta. Bahkan sampai sekarang masih mangkrak, pekerjaan lainnya di Tegal Parang Pondok Jaya juga belum terselesaikan.
“Masyarakat sudah di buat bingung padahal anggaranya tahun ini masih ada untuk menyelesaikan kali tersebut,” jelasnya.
“Sudah beberapa kali rapat untuk menyelesaikan pembebasan kawasan pinggir kali yang memang suratnya milik sendiri juga tidak terselesaikan,” tandasnya.