Jakarta – Ketua PKC PMII DKI Jakarta Daud Gerung menegaskan pihaknya akan menggelar aksi turun kejalan kembali kedepan Kedubes Amerika jika Januari nanti masih tidak ada tindakan tegas atau pencabutan pengakuan Presiden Amerika Serikat Donald Trump terkait Yerusalem sebagai Ibukota Israel.
“Jika Januari nanti masih tetap tidak ada tindakan tegas atau mencabut pengakuan dari Amerika Serikat maka kami akan melakukan aksi di jalanan lagi,” tegas Daud Gerung, hari ini.
Menurut dia, pihaknya dari awal sudah memberikan respon kecaman ketika Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengikrarkan dan mengakui Yerusalem sebagai Ibukota Israel dengan melakukan hal serupa yakni aksi turun kejalan. Kata dia, secara kultur NU, sangat tidak menerima dengan tegas ketika Yerusalem dijadikan sebagai ibukota Israel.
“Kami menolak itu dengan tegas,” ucap Daud Gerung.
Lebih lanjut, Daud Gerung bakal mendorong PBNU untuk memberikan masukan secara tegas kepada pemerintah supaya agenda ini jangan kemudian hanya sebatas retorika dan sebagai komoditas politik untuk meraup suara di Pilpres 2019. “Jika ini sebagai pencitraan, kami kecewa sebagai anak muda dan juga PBNU pasti kecewa,” ujarnya.
Maka itu, dia meminta agar ada langkah konkret terkait konflik Yerusalem tersebut, dan PBNU juga minta report kepada pemerintah sejauh ini. Sejauh ini kami belum melihat langkah konkret terkait pengakuan tersebut, hanya sebatas ceremonial dan statemen di publik dan bagian dari pencitraan.
“Perlu dibentuk komite khusus yang ditugas kan untuk ke Israel atau Amerika itu sendiri untuk menyelesaikan masalah ini,” tuturnya.
Bagi dia, jika dibentuk komite tersebut maka nantinya bisa ditugaskan untuk mensuksesi melakukan lobi politik baik Amerika dan Israel. “Kami menunggu solusi tersebut,” pungkasnya.