Papua – Seruan aksi 15 November bertema “Rakyat Papua bersama KNPB menolak transmigrasi di Papua oleh Komite Nasional Papua Barat (KNPB) ditolak masyarakat Papua sendiri.
Pasalnya, Ondofollo Kampung Puay, Distrik Sentani Timur Kabupaten Jayapura, Yakop Fiobetauw menyatakan sikap bahwa dirinya mendukung penuh program Transmigrasi yang saat ini tengah direncanakan oleh Presiden RI Prabowo Subianto.
Alasan mendukung kebijakan Transmigrasi tersebut adalah adanya pemerataan pembangunan di Provinsi Papua.
“Papua adalah bagian dari Indonesia, kalau ada transmigrasi disini pasti pembangunan di Papua akan lebih cepat dan Papua tidak terus-terusan di cap sebagai daerah yang tertinggal,” tegas Yakop Fiobetauw, hari ini.
Yakop berpesan agar program Transmigrasi ini perlu diperhatikan oleh pemimpin adat di seluruh Provinsi yang ada di Papua. Sebab, menurutnya, transmigrasi merupakan suatu program yang sangat baik untuk pembangunan di Tanah Papua.
“Saya mengajak seluruh masyarakat Papua saat ini untuk berkaca dengan program transmigrasi yang pernah dijalankan oleh Presiden RI ke 2 Soeharto,” ujarnya.
“Dimana saat itu, Papua atau Irian Jaya kalau mau dibilang jauh lebih tertinggal dari pada saat ini. Tapi dengan program transmigrasi yang dijalankan, Papua bisa berkembang seperti saat ini. Ya walaupun masih banyak hal yang perlu dibenahi supaya kita di Papua ini tidak terus dibilang tertinggal, maka itu perlu ada kebesaran hati para pemimpin adat untuk Papua yang lebih baik kedepannya,” kata dia lagi.
Oleh karenanya, Yakop kembali menghimbau agar seluruh masyarakat Papua dapat menerima program Transmigrasi yang akan dilaksanakan di Papua demi Papua yang lebih baik, sejahtera dan maju seperti halnya daerah lain.
“Saya siap menghibahkan lahan di wilayah adat untuk mendukung program transmigrasi di Papua,” pungkasnya.