Jakarta – Jagat media sosial ramai dengan seruan warganet yang mendesak dua kubu organisasi masyarakat (ormas), Pemuda Pancasila (PP) dan Grib Jaya, untuk segera mengakhiri konflik mereka secara damai. Netizen meminta kedua belah pihak tidak terprovokasi dan mengedepankan dialog untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
“Indonesia itu negara cinta damai, bukan cinta kerusuhan. Ayo selesaikan masalah ini dengan kepala dingin,” tulis salah seorang pengguna medsos dikutip.
Mereka berharap konflik dapat diselesaikan secara dialogis tanpa kekerasan yang hanya merugikan semua pihak. “Jangan sampai Blora jadi medan perang ormas. Kami semua ingin damai,” ujar seorang warga dalam komentar di media sosial.
Bentrokan antara kedua kubu ormas ini terjadi di Kabupaten Blora pada Selasa (14/1/2025), yang berujung pada sejumlah korban luka dan kerusakan kendaraan. Insiden bermula sehari sebelumnya, saat massa Pemuda Pancasila menggeruduk kantor Grib Jaya Blora sebagai bentuk penolakan terhadap pendirian Grib Jaya di wilayah tersebut.
Aksi ini memicu kedatangan massa Grib Jaya dari berbagai daerah ke Blora. Situasi memanas hingga akhirnya bentrokan pecah di Jalan Raya Blora-Grobogan, melumpuhkan arus lalu lintas dan menyebabkan kerusakan pada sejumlah sepeda motor dan mobil.
Seorang saksi mata, Mustaqim, mengungkapkan bahwa ketegangan sudah terasa sejak awal massa Pemuda Pancasila tiba di dekat tempatnya bekerja.
Rombongan Grib Jaya dari arah Grobogan yang mendekati lokasi berhasil dihalau oleh aparat keamanan, namun beberapa insiden tetap terjadi, termasuk pengeroyokan hingga menyebabkan korban babak belur.
Polisi dan TNI mengerahkan ratusan personel untuk meredam bentrokan dan menjaga perbatasan Blora agar situasi tidak semakin memanas. Hingga Selasa malam, pihak keamanan masih berjaga di sejumlah titik rawan untuk mencegah bentrokan susulan.
