Surabaya – Ratusan massa mengatasnamakan Aliansi Pemuda Anti Terorisme (APAT) berunjuk raja di Kantor DPW PKS Jl. Gayungsari Barat X/33 Surabaya, Kamis (24/5/2018).
Mereka mendesak PKS untuk meminta maaf lantaran diduga kader-kadernya telah menyebut serangan teroris di Surabaya sebagai sebuah rekayasa. Selain itu, mereka serukan akan memboikot semua kantor PKS yang ada di seluruh Indonesia terus berlanjut.
“Kami minta PKS meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia,” ujar Koordinator aksi Norman.
Lebih lanjut, Norman mengaku masyarakat Jawa Timur khususnya Surabaya geram dengan aksi biadab pelaku teror bom dengan bunuh diri yang terjadi baru-baru ini di wilayahnya.
“Kami sangat menyayangkan dengan pernyataan yang menyebut teror bom Surabaya dan Sidoarjo adalah rekayasa. Bukannya bela sungkawa malah sebut rekayasa atau pengalihan isu,” sebutnya.
“PKS mati nuraninya. Rasa empati kalian dimana ?,” ujar dia lagi.
Norman pun mengancam akan menenggelamkan PKS dan parpol lainnya di 2019 jika masih ngotot menyebut aksi teror bom adalah rekayasa.
“Kami akan ajak publik Surabaya dan Jawa Timur untuk serukan tenggelamkan PKS di 2019. Jangan pilih lagi partai-partai pro teroris,” ujarnya.
Lebih jauh, Norman memastikan pihaknya akan terus melawan aksi teror sampai ke akar-akarnya. Menurut dia, tumbuh suburnya paham radikalisme di Indonesia harus dilawan dan antisipasi dengan kekuatan masyarakat Indonesia khususnya Jatim agar peduli dan menentang keras terhadap keberadan dan kegiatan kelompok/ormas yang berhaluan radikalisme dan anti Pancasila.
“Mari bersatu untuk melawab kelompok yang anti Pancasila. Ormas yang anti Pancasila dan parpol pemecah belah bangsa silahkan hengkang dari Indonesia,” sebutnya.
Dia melanjutkan, pihaknya bersama pemerintah akan terus memerangi setiap aksi terorisme yang berusaha merongrong kedaulatan NKRI.
“Semoga RUU Terorisme segera dituntaskan oleh DPR untuk mencegah benih-benih radikal teroris berkembang biak,” pungkasnya.