Jakarta – Pasca meninggalnya Haringga Sirila (The Jakmania) akibat pengeroyokan oknum suporter di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Ahad (23/9/2018) lalu, banyak pihak yang bersimpati dan menyuarakan duka citanya atas insiden tersebut. Atas kejadian ini pula, PSSI selaku federasi memutuskan untuk menghentikan sementara Liga 1 hingga waktu yang tidak ditentukan.
Selain itu juga, dilakukan kesepakatan bersama dengan penandatanganan nota kesepakatan antara Menpora, PSSI, APPI, Bopi, dan seluruh perwakilan suporter Liga 1 Indonesia.
Adapun isi pernyataan sikap stakeholders Sepak Bola Nasional terkait peningkatan tata kelola pembinaan suporter diantaranya sebagai berikut :
1. Tolak kekerasan dalam bentuk apapun di dalam stadion, luar stadion dan area lainnya.
2. Tolak segala bentuk dukungan yang bernada provokatif seperti nyanyian hinaan, spanduk rasis atau koreo negatif serta bentuk provokatif lainnya.
3. Tolak segala bentuk provokatif di media sosial.
4. PSSI dan klun bertanggung jawab untuk melakukan pembinaan terhadap suporter sampai ke akar rumput.
5. PSSI, PT LIB, Klub dan panpel wajib meningkatkan kompetensi dalam penyelenggaraan pertandingan.
6. Bersedia mengikuti ketentuan yang ditetapkan oleh aparat.
7. Sanksi terhadap pelanggaran yang dilakukan oknum suporter harus tegas dan memberikan efek jera kepada semua pihak tanpa terkecuali dengan mengacu pada statua PSSI serta memenuhi rasa keadilan masyarakat.
8. Pemerintah pusat dan pemerintah daerah memfasilitasi pembinaan suporter sepak bola sampai ke akar rumput.
9. Setiap pelanggaran yang menyebabkan permusuhan, kekerasan dan hilangnya nyawa, maka pihak-pihak terkait wajib memberikan sanksi.
10. Aparat keamanan dituntut untuk tegas dalam mensortir setiap penonton yang akan memasuki stadion.
