JAKARTA – Dinamika bangsa Indonesia hari ini masih mencuat. Konflik horizontal di kalangan masyarakat tak bisa dihindarkan. Isu SARA pun menjadi alat untuk mengadu domba kepentingan elit.
Dalam hal ini, aparat kepolisian sebagai penjaga kondusifitas keamanan dalam negara harus mampu menangani salah satu persoalan tersebut.
Oleh sebab itu, aktivis Aliansi Kader Jabodetabeka Banten M. Arif Bantani menyatakan tepat jika Irjen Pol Nana Sudjana diangkat sebagai Kapolda Metro Jaya.
“Karena Ibukota sebagai etalase RI guna mengawal stabilitas ekonomi dan iklim investasi,” ungkap Arif, hari ini.
Selain itu, kata Arif, Irjen Pol Nana Sudjana sudah banyak pengalaman dalam menangani problematika yang terjadi di negara Indonesia. Hal itu bisa dilihat dari rekam jejaknya selama ini yang pernah mengemban jabatan sebagai Kasat Intelkam Polres Metro Jakbar, Dir Intelkam Polda Jateng, Dir Intelkam Polda Jatim, Dir Politik dan Keamanan Baintelkam Polri, Wakapolda Jambi, Wakapolda Jabar, dan Kapolda NTB.
Dan hal terpenting dalam karirnya adalah sosok Irjen Pol Nana Sudjana menjadi pelaku langsung saat reformasi dan pasca reformasi dalam mengawal ibukota dalam dinamika politik dan kemanan yg sangat beresiko tinggi dalam dinamika konfliknya.
“Kapolda Metro Jaya terpilih Irjen Pol Nana Sudjana harus dapat melakukan pembaharuan secara internal maupun eksternal dan harus lebih semakin baik,” ujarnya.
Pihaknya juga meminta kepada Irjen Pol Nana Sudjana selaku Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya dapat lebih profesional, dalam memberikan pelayanan, perlindungan, pengayoman, yang lebih ke masyarakat.
“Polda Metro Jaya sebagai barometer bagi kepolisian di setiap daerah negara Indonesia harus bisa lebih dapat melakukan penegakan hukum dan keadilan tanpa pandang bulu,” pungkasnya.
