Jakarta – Puluhan massa tergabung dalam Aliansi Kader HMI se-Jakarta berunjuk rasa di Kementerian Perdagangan Jakarta, Rabu (5/4).
Mereka menolak usulan Kemendag untuk menaikkan kuota impor minuman beralkohol. Pasalnya, belakangan ini muncul sebuah usulan yang akan dilemparkan Mendag Enggartiarto Lukita yaitu menaikkannya kuota impor minuman beralkohol, ditambah lagi bahwa akan ada penurunan biaya pajak impor minuman beralkohol.
“Kami menolak usulan Kemendag menaikkan kuota impor minuman beralkohol. Jika pajak impor minuman beralkoh itu diturunkan serta penambahan kuota impor maka makin marak minuman beralkohol di Indonesia,” terang Koordinator aksi Azhar.
Menurut dia, hal tersebut sangat bertolak belakang sebab Indonesia merupakan negara yang penduduknya mayoritas muslim, sehingga peredaran minuman beralkohol haruslah diatur.
“Maunya apa Menteri Perdagangan ini. Apa mau generasi pemuda Indonesia sebagai generasi pemabuk,” tuturnya.
Dikatakan dia, harusnya Mendag menekan jumlah minuman beralkohol di Indonesia. Kenapa demikian, kata dia, karena meningkatnya angka kriminalitas bukan hanya dari faktor ekonomi saja tapi ada peran serta efek dari minuman beralkohol. Ditambahkan bahwa Indonesia saat ini lagi gencar-gencarnya melakukan pembangunan infrastruktur, maka Mendag harusnya mengusulkan menaikkan pajak impor serta membatasi kuota impor minuman beralkohol bukan malah menurunkan pajaknya.
“Kami minta tegas kepada Mendag dan pihak terkait lainnya untuk membatasi kuota impor minuman keras. Jika tetap ngeyel reshuffle Enggartiarto Lukita sebagai Mendag,” ucapnya.
Dalam kesempatan aksi tersebut, perwakilan massa juga bertemu pihak Kemendag yang diterima Sekjen Kemndag Karyanto Supri. Dalam pertemuan itu, Karyanto menjamin untuk tidak menambah kuota impor minuman beralkohol. Juga menjamin akan menaikan pajak impor alkohol.
Selain sambangi Kemendag, massa juga mendatangi Kemenkeu meminta kepada Menkeu Sri Mulyani untuk membatalkan rencana penurunan pajak impor minuman beralkohol. Pihaknya juga memberikan dukungannya kepada Sri Mulyani yang telah mewujudkan pembangunan di Indonesia dengan kerja ekstra kerasnya yakni menggenjot penerimaan pajak. Hal ini sudah terbukti bahwa naiknya pertumbuhan ekonomi berbanding lurus dengan laju peningkatan infrastruktur.
“Genjot penarikan pajak untuk pembangunan Indonesia,” tandasnya.