banner 728x250

Anton Medan: Menangkan Basuki Djarot, Jangan Takut Ancaman Pendukung Anies

  • Bagikan
banner 468x60

Jakarta – Ketua Umum DPP PITI (Persatuan Islam Tionghoa Indonesia) Anton Medan menyerukan kepada jamaah pengajian pendukung Ahok Djarot (Jampe2aja) untuk mengingatkan kepada saudara muslim lainnya agar pada tanggal 19 April nanti untuk memilih paslon nomor urut 2.

“Kalau nanti ada muslim yang takut untuk pilih Pak Ahok, ya pilih saja H Djarot. Dari 3 umat muslim yang ikut hanya Djarot lah yang sudah menunaikan ibadah Haji,” tegas Anton Medan saat deklarasi pemilih muda di Halaman Mall Pulogadung Trade Centre, Kamis (13/4).

banner 336x280

Selain Anton Medan, turut hadir juga Ketua Forum Komunikasi Ulama dan Masyarakat (Forkum) Gus Sholeh Mz, mantan Banser Pengawal Gus Dur Agus Heru, dan ribuan jamaah dari berbagai majelis taklim.

Lebih lanjut, Anton Medan mengaku bingung dengan public figur ulama yang mendoakan hal-hal buruk kepada sesama umat muslim lainnya hanya karena memilih Basuki Djarot di putaran kedua Pilkada DKI. Selain itu, ada juga yang menakut-nakuti hanya gara-gara salah pilih Pilkada langsung masuk neraka.

“Seorang mukmin bukanlah orang yang banyak mencela, bukan orang yang banyak melaknat, bukan pula orang yang keji (buruk akhlaqnya), dan bukan orang yang jorok omongannya,” ungkap Anton Medan.

Anton Medan kembali menegaskan kepada umat muslim untuk tidak takut dengan ancaman, intimidasi kubu sebelah dan mengajak bersama-sama untuk menangkan Basuki Djarot.

“Menangkan Ahok jangan takut dengan ancaman, yang kita takut hanya Allah SWT,” tuturnya.

Satgas Anti Intimidasi & Anti SARA Siap Hadang Tamasya Al Maidah yang Provokasi di TPS

Hal senada juga disampaikan Ketua Forkum Gus Sholeh Mz yang bakal menghimbau kepada jamaahnya tergabung dalam Satgas Anti Intimidas dan Satgas Anti SARA untuk kompak bersama Ansor serta Banser lainnya menghadang orang daerah yang berusaha mengintimidasi warga DKI saat di TPS nanti.

“Kita siap hadang serbuan orang daerah yang bakal ikut dalam Tamasya Al Maidah. Apa mereka bisa jamin jika rangkaian acara itu tidak akan disusupi orang yang tidak bertanggung jawab seperti teroris ? Jika nanti terjadi siapa yang bertanggung jawab ?,” cetus Gus Sholeh.

Gus Sholeh memandang tak-tik menggunakan istilah Tamasya Al Maidah adalah sebuah kebohongan besar dengan memobilisasi massa dari daerah untuk datang ke TPS agar dapat mengawasi proses pilkada Jakarta. Kata dia, ini adalah hal yang berlebihan dan jika semua orang daerah dihadirkan ke Jakarta bukannya menambah kondusif, menambah tentram, malah menghadirkan kegaduhan yang baru, kekecaman yang baru, saling curiga. Sebab, kata dia, pengawasan TPS sudah menjadi tanggungjawab pemerintah.

“Kan sudah ada panitia pengawas dan saksi-saksi parpol, ada pemantau. Kalau semua kita hadirkan dari daerah ke Jakarta nanti menimbulkan kegaduhan. Kalau gaduh masih mending, kalau ada teroris nyusup bagaimana ?,” ujar dia.

Selain itu, Gus Sholeh juga mengaku kagum dengan kelebihan Basuki Djarot yang telah berani membenahi tempat prostitusi Kalijodo dibanding jaman Gubernur sebelumnya.

“Faktanya hanya Basuki Djarot saat ini bisa benahi Kalijodo, Gubernur sebelumnya dibiarkan saja. Apalagi yang katanya FPI punya pengikut banyak, kenapa tidak berani dari dulu bubarin Kalijodo yang katanya tempat maksiat,” tandasnya.

banner 336x280
banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close