Jakarta – Ketua Umum Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Anton Medan mengaku sejak awal pihaknya sudah memberikan mendukung calon petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk maju sebagai Cagub DKI.
Kendati demikian, Anton Medan memastikan hingga saat ini dirinya tidak pernah meminta sumbangan apapun maupun hal lainnya dari Ahok. Sebab ia ingin menunjukan kepadanya bahwa Islam itu indah.
“Islam tidak ada paksaan, tidak ada agama yang menyarankan dengan cara yang paksaan,” ungkap Anton Medan saat pengajian blusukan Jamaah Pengajian Pendukung Ahok Djarot (Jampe2aja) di Kelurahan Kebayoran Lama Utara Jakarta Selatan, Sabtu (15/4).
Lebih lanjut, Anton Medan menyakini warga DKI merasa puas dengan kinerja Basuki Djarot saat memimpin ibukota. Pasalnya, saat ini orang sakit sudah tidak pusing lagi karena biaya kesehatan sudah gratis. Kepada jamaah pengajian se Kebayoran Lama, Anton Medan menyerukan untuk tidak perlu takut untuk pilih Basuki Djarot lantaran ditakut-takuti nanti masuk neraka.
“Ngapain kita mimpi kalau ada Gubernur yang sudah memberikan bukti nyata. Kali-kali di Jakarta sudah dibersihkan semua,” terang dia.
Anton Medan memandang bahwa perubahan Jakarta semakin nampak saat dipimpin Jokowi Ahok lalu dilanjutkan dengan Ahok Djarot. Pegawai dari tingkat Kelurahan sampai atas mana ada yang berani pungli, dan macam-macam apalagi tidak cekatan melayani rakyatnya.
“Dulu banyak yang Maling, dikit-dikit duit. Sekarang mana ? Ya gak berani, terbukti kepemimpinan Ahok ditakuti sampai kebawah jadi harus benar-benar tulus melaksanakannya. Warga DKI merasakannya kok. Jangan mau ditakut-takuti dengan oknum yang mengatasnamakan agama,” beber dia.
Anton Medan berharap agar tidak menjadikan agama sebagai komoditas politik. Baru kali ini, kata dia, selama datang ke seluruh Indonesia ada Pilkada ada ancaman kalau tidak memilih paslon bisa masuk neraka. Namun, Anton Medan akan selalu mendoakan agar Ahok bisa Islam dan bisa membimbingnya.
“Saya doakan Ahok bisa masuk Islam, saya akan membimbing dia,” tandasnya.