banner 728x250

Silaturahmi Nasional Mahasiswa se Indonesia Dinilai Penting untuk Tangkal Paham Radikal di Indonesia

  • Bagikan
banner 468x60

Jakarta – Komite Aksi Mahasiswa untuk Reformasi dan Demokrasi (Kamerad) menyarankan Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk membuat agenda Silaturahmi Nasional atau semacam Jambore dengan mahasiswa se-Indonesia guna menangkal paham radikalisme yang mulai menyusup ke kaum intelektual muda di tingkat kampus.

Pasalnya, Kamerad juga mengapresiasi langkah Kapolri sebelumnya gencar melakukan blusukan ke kampus-kampus dengan menggelar kuliah umum tentang demokrasi, bahaya paham radikal, percaturan perpolitikan dan peta jalan penegakan hukum di Indonesia serta potensi ancaman terhadap keamanan dan ketertiban di tanah air.

banner 336x280

“Silaturahmi nasional atau Jambore ini bertujuan mengajak mahasiswa se-Indonesia menjadi garda terdepan menjaga persatuan dan kesatuan negara Indonesia. Agenda ini sangat bagus dan langsung menyentuh ke sasaran publik khususnya mahasiswa dan pemuda,” ungkap Ketua Presidium Kamerad Haris Pertama, Selasa (25/4).

Menurut Haris, hubungan mahasiswa dengan Polri sangatlah penting sekali dalam masa demokrasi ini. Keretakan atau kerenggangan hubungan mahasiswa dan Polri jangan sampai dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok radikal untuk dijadikan sebagai memuluskan tujuan mereka dengan menghancurkan persatuan dan kesatuan bangsa.

Terlebih lagi, kata Haris, saat ini publik khususnya mahasiswa semakin mudah terprovokasi dengan gencar-gencarnya isu hoax yang tak jelas jluntrungan, asal muasal informasi tersebut didapat. Parahnya info yang tak jelas sumbernya itu menyasar ke masyarakat.

“Makin banyak orang menjadi tidak waras membuat info-info hoax tersebut. Menjadi momok bersama yang harus kita perangi bersama, khususnya para mahasiswa,” ucap Haris.

Selain itu, kata dia, peta politik internasional serta pengaruhnya terhadap ekonomi, politik, dan keamanan di Indonesia juga bagus dan penting untuk disampaikan kepada mahasiswa agar mudah untuk memahaminya. Peta percaturan politik global juga menjadi perhatian bersama untuk melihat perkembangan.

Fenomena non state actor terutama yang negatif seperti Al Qaidah maupun ISIS dan jaringannya di Indonesia yang berpaham radikal dinilai penting untuk disampaikan kepada mahasiswa. Dia menyakini mahasiswa dan pemuda di Indonesia akan mendukung upaya Kapolri dalam mengatasi keberadaan dan ancaman dari ormas-ormas radikal dan anti-Pancasila. Sistem negara Indonesia dengan ideologi Pancasila sudah final dan tidak bisa diganggu gugat. Jika ada keinginan mengubah Indonesia menjadi negara Islam atau negara agama tertentu, maka itu hanya akan membuat Indonesia pecah berantakan.

“Mahasiswa akan mencoba menggugah kembali agar mayoritas ini tidak diam tapi bereaksi untuk memberikan dukungan pada pemerintah memberantas kelompok radikal anti Pancasila,” ucap dia.

Kamerad juga mengapresiasi upaya penangkapan segelintir orang yang diduga terlibat permufakatan makar dalam aksi-aksi sebelumnya. Pihaknya akan menyuarakan terus menerus dan menstimulus mahasiswa lainnya khususnya publik agar memberikan dukungan kepada Polri agar bertindak tegas terhadap kelompok-kelompok begundal tersebut.

“Ancaman ini sungguh serius. Kami siap menjadi garda terdepan untuk menstimulus publik agar memberikan dukungan atas langkah tegas korps Bhayangkara,” tandasnya.

banner 336x280
banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close