Jakarta – Ratusan massa mengatasnamakan dirinya Komite Aksi Mahasiswa untuk Reformasi dan Demokrasi (Kamerad) kembali menyambangi Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Selasa (25/4).
Mereka mendesak agar Kemenkes segera mengganti Unit Lelang Proyek (ULP) di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.
Ketua Presidium Kamerad Haris Pertama menegaskan, pergantian tersebut penting dilakukan lantaran ada dugaan ketidakberesan dalam Pemilihan Mitra Kerja Kerjasama Operasional Laboratorium Patologi Klinik Terpadu RSCM.
“Lelang untuk pekerjaan ini sudah dilakukan sebanyak tiga kali dan dua kali dibatalkan. Kami menduga ada settingan untuk meloloskan pihak-pihak tertentu,” kata Haris.
Lelang tersebut, lanjut dia, kembali dilakukan untuk ketiga kalinya. Dalam proses administrasi yang dilakukan terlihat banyak sekali kejanggalan.
“Sangat jelas di dalam persyaratan administrasi ini diberlakukan persyaratan diskriminatif yang sangat bertentangan dengan Perpres, khususnya di bidang pengadaan barang dan jasa, bahwa pengadaan barang dan jasa itu harus dilakukan secara efisien, transparan dan terbuka,” jelasnya.
Persyaratan diskriminatif itulah yang akhirnya hanya meloloskan pihak-pihak yang memang pada dasarnya ingin diloloskan.
“Mengapa tidak dibuka secara terbuka dan bertanggung jawab sehingga rumah sakit bisa mendapatkan beberapa calon-calon mitra untuk kemudian memilih yang terbaik bagi kepentingan rumah sakit tetapi malah melakukan persyaratan diskriminatif,” tegasnya.
Dia menyebut ada indikasi yang menjadi kecurigaan bagi semua pihak dimana di dalam persyaratan administrasi hanya dicantumkan pengalaman di bidang laboratorium selama empat tahun terakhir.
“Jadi entah apakah itu hanya terbatas pada menjual barang ke laboratorium dan bukan kerjasama operasional bisa diloloskan. Sedangkan pada judul lelang jelas adalah Pemilihan Mitra Kerja Kerjasama Operasional Laboratorium Patologi Klinik Terpadu Rumah Sakit Ciptomangunkusumo, jadi untuk bidang sendiri jelas adalah Kerjasama Operasional,” pungkasnya.
Pihak Kemenkes yang diwakilkan oleh Nova dari bagian Hubkormas akhirnya menemui massa Kamerad.
“Beliau (Nova) berjanji Minggu ini akan melakukan penyelidikan dan akan mendapat jawaban dari ULP RSCM,” demikian Haris.