JAKARTA – Wakil Ketua Komisi III DPR dari Fraksi Gerindra Desmond J Mahesa, tidak setuju dengan usulan penonaktifan Kapolri Listyo Sigit Prabowo dari jabatannya.
Usulan ini merupakan buntut dari kasus pembunuhan terhadap Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J yang menyeret mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.
Menurut Desmond, terungkapnya kasus penembakan anggota Polri itu merupakan langkah awal Sigit membenahi institusi Korps Bhayangkara agar kembali mendapat kepercayaan publik. Apalagi, Kapolri mengumumkan langsung penetapan tersangka Ferdy Sambo.
“Saya sih melihat Kapolri hari ini, dengan kebongkarnya ini (pembunuhan Brigadir J, red) ada kemauan Pak Sigit memperbaiki diri,” ujar Desmond, hari ini
Menurut Advisor Law Justice ini, pergantian Kapolri tidak menjamin adanya perubahan total pada tubuh Polri setelah 83 anggotanya diketahui terseret kasus Ferdy Sambo.
“Pembenahan kan tidak bicara person, kita lihatlah apakah dengan diganti Kapolri semakin baik kan belum tentu juga,” kata Desmond.
Dia justru mengapresiasi Kapolri yang sudah membuat kasus pembunuhan berencana ini terang benderang. Meski belum terungkap motif Ferdy Sambo menghabisi nyawa anak buahnya.
“Ya kalau saya pribadi apapun ini luar biasa, kalau saya jujur aja saya apresiasi, kalau diganti orang baru, apakah sama seperti yang sudah berjalan hari ini? Kan ada pertanyaan,” jelas Desmond.
Karena itu, politikus Gerindra ini tidak setuju apabila Jenderal Listyo Sigit Prabowo diberhentikan sebagai Kapolri. Desmond malah menduga, usulan pergantian Kapolri justru ingin kasus ini tidak diselesaikan.
“Kalau saya tidak terlalu setuju lah kalau diganti atau bahasa lain, selama ini menuju arah perbaikan kenapa Pak Sigit diganti. Jangan-jangan yang mengusulkan Pak Sigit diganti agar ini tidak terbuka, bisa begitu kan,” katanya.