Ketahanan untuk kemajuan suatu bangsa/negara tentu sangat dipengaruhi juga oleh kualitas kesepahaman Ideologi antar sesama warga negara. Hal ini berlaku juga bagi kita yang tengah memperjuangkan Nawacita INDONESIA Emas pada 2045 sebagai sebuah negara merdeka. Sejak awal para tokoh-tokoh bangsa yaitu Moh. Yamin, Soepomo dan Ir. Soeharto telah mendesain gagasan-gagasan besar yang terbaik dan diusulkan untuk dirumuskan sebagai Dasar negara INDONESIA (29 Mei – 1 Juni 1945 di BPUPKI). Yang kemudian gagasan-gagasan itu disempurnakan menjadi PANCASILA dan ditetapkan sebagai Dasar/Landasan bernegara INDONESIA merdeka (18 Agustus 1945 oleh PPKI). Yang kemudian nilai-nilai itu diamanatkan kepada semua generasi bangsa INDONESIA sampai saat ini.
PANCASILA yang sebagai Identitas Nasionalisme kita mengedepankan berfokus pada negara. Ideologi ini menekankan Loyalitas, Kesetiaan, dan Kepatuhan terhadap negara yang memiliki kepentingan tertinggi dibandingkan kepentingan individu atau kelompok/golongan tertentu. Namun seperti apa hasil PANCASILA sebagai Dasar negara ini yang bisa dipertanggungjawabkan oleh setiap kita sebagai sesama anak bangsa hari ini? Tentu pertanyaan ini harus ditujukan terlebih dahulu kepada setiap pribadi kita masing-masing. Sejauh mana kita sebagai warga negara ini dalam memahami dan menjalankan nilai-nilai itu dalam keseharian kita? PANCASILA tidak bisa sekedar hanya dipakai sebagai alat dagang dalam kepentingan politik kelompok-golongan (sensasional). PANCASILA tidak boleh sekedar digaungkan/dihadirkan hanya pada momentum seremonial tertentu.
PANCASILA tidak boleh hanya sekedar disosialisasikan dengan retorika kosong terus sepanjang tahun, tetapi nilai-nilainya (Five Principles) itu harus bisa diwujudkan dengan Sikap kita dalam berbangsa dan bernegara. Selagi PANCASILA masih dinarasikan hanya untuk kepentingan politik kelompok tertentu yang sensasional tanpa perubahan sikap perilaku kita yang menggambarkan nilai-nilai PANCASILA, maka selama itulah kita masih akan terus berperang antara sesama anak bangsa sendiri. Melainkan karena PANCASILA itu adalah Pandangan Hidup, maka kita perlu mengaplikasikan nilai-nilai itu secara nyata. Agar mampu mengikat rasa persatuan antara sesama anak bangsa dari Merauke sampai Sabang, untuk memperjuangkan terwujudnya Cita-cita kemerdekaan yaitu Adil dan Makmur atau INDONESIA Emas.
Penulis : Arie Waropen
Ketua Umum DPP SGM-Papua