Jakarta, Kaffanews.com – Puluhan massa mengatasnamakan Ormas Pribumi mendeklarasikan persatuannya yang dibingkai dalam ‘Kebangkitan Pribumi Bersatu, Berdaulat dan Mandiri’, di Gedung Joeang 45 Menteng Jakpus, Sabtu (28/10/17).
Ikrar kebangkitan pribumi itu pun bertepatan dengan momentum peringatan hari Sumpah Pemuda yang merupakan tonggak utama dalam sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia. Ikrar ini dianggap sebagai kristalisasi semangat untuk menegaskan cita-cita berdirinya negara Indonesia.
Sekjen Barisan Insan Muda (BIMA) Syarief Hidayatulloh yang juga ikut bergabung dalam Kebangkitan Pribumi itu menegaskan bahwa pihaknya sepakat akan menghentikan reklamasi pulau di Teluk Jakarta.
“Kami sepakat untuk menghentikan reklamasi dan mengusir para asing, aseng serta pekerja asing dari Indonesia. Mereka wajib angkat kaki dari proyek reklamasi tanpa negosiasi lagi,” tegas Syarief, hari ini.
Menurutnya, pernyataan Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno yang menyatakan sudah final bakal menyetop seluruh kegiatan berkaitan reklamasi sudah sangat jelas dan tegas. Pihaknya pun mengapresiasi kejantanan Anies-Sandi yang sudah merealisasikan Tim Sinkronisasi untuk memformulasikan kebijakan penghentian reklamasi.
Sebab, kata Syarief, reklamasi di Teluk Jakarta telah menimbulkan kesengsaraan pada nelayan dan keluarganya akibat kehilangan mata pencaharian. Dia juga mengatakan, selain nelayan yang terdampak dari proyek reklamasi, bahaya lain yang menunggu warga Jakarta di antaranya banjir besar di hilir karena terhambatnya aliran 13 (tiga belas) sungai Jakarta dan sedimentasi di muara sungai.
Oleh karenanya, pihaknya bakal mendatangi kantor Pengembang untuk mempertanyakan kapan para pekerja tersebut hengkang dari proyek reklamasi. Stop semua proyek reklamasi di pulau C, D, dan G yang sudah digarap oleh PT Kapuk Naga Indah, Pulau G dikerjakan oleh PT Muara Wisesa Samudera, anak perusahaan PT Agung Podomoro Land.
“Kami akan duduki proyek reklamasi di pulau-pulau tersebut dan mengajak seluruh masyarakat turut serta melihat secara kasat mata apakah benar-benar berhenti atau masih beroperasi,” jelasnya.
Selain itu, Syarief menyebutkan masyarakat akan berkumpul di satu titik untuk pemberangkatan ke Pulau tersebut yang telah di bangun Perumahan dan aparteman. Dengan Kebangkitan Pribumi bersatu, maka kata dia, pihaknya akan tetap kuasai proyek Reklamasi agar kepastian para pekerja asing hengkamg dari teluk Jakarta.
“Ini adalah momen untuk kita, momen kebangkitan Pribumi, kalau bukan sekarang kapan lagi, kalau bukan kita siapa lagi,” pungkasnya.
